SBMPTN 2017, Peserta Ujian Berbasis Komputer Dinaikkan
- ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
VIVA.co.id – Kegiatan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) segera dimulai. SNMPTN dimulai tanggal 14 Januari dan SBMPTN tanggal 11 April 2017.
Sejalan dengan itu, Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi kini menambah target seleksi lewat Computer Base Testing (CBT). Sebab, tahun kemarin, penggunaan sistem CBT hanya dibatasi 2.550 peserta saja.
"Pada SBMPTN 2017 ditetapkan peningkatan jumlah peserta mencapai 30 ribu peserta," ujar Ketua SNMPTN dan SBMPTN 2017 Ravik Karsidi, Jumat, 13 Januari 2017.
Ravik menjelaskan, alasan penambahan yang drastis ini memang karena meningkatnya jumalah permintaan. Sebab, di zaman modern ini, banyak pelajar yang melek teknologi.
Tapi, permintaan itu sebenarnya, kata dia, sudah sejak dimulainya sistem CBT. Saat itu, infrastruktur pun belum memadai. Kini, sudah didukung penambahan infrastruktur di perguruan tinggi dan sekolah yang ujian nasionalnya berbasis komputer sebagai lokasi SBMPTN.
Diketahui, SNMPTN pertimbangannya mengacu pada hasil Ujian Nasional dan kesempatan siswa terbaik berdasarkan akreditasi sekolah.
Akreditasi A sebanyak 50 persen, Akreditasi B sebanyak 30 persen, Akreditasi C sebanyak 10 persen dan Akreditasi lainnya 5 persen.
Sementara SBMPTN, pelaksanaan seleksi berdasarkan ujian tertulis dalam bentuk Computer Base Testing (CBT) dan Paper Base Testing (PBT) atau dengan kombinasi hasil ujian tertulis dan ujian keterampilan.
Libatkan Telkom
Sementara itu, untuk menyokong pelajar yang tinggal di pelosok, minim akses internet. Kemenristekdikti kembali merangkul Telkom untuk membantu proses pendaftaran secara online.
Pelaksana Tugas Direktur Enterprise dan Business Services Telkom, Hinesti Basyir mengatakan, untuk layanan ini mereka akan upayakan maksimal dengan internet luas yang dimiliki. Di mana disokong oleh sekitar 16 ribu BTS yang dipunya Telkom dan memanfaatman satelit.
"Telkom berkomitmen untuk memajukan dunia pendidikan indonesia, di mana salah satunya melalui dukungan sistem dan mekanisme pendaftaran online dalam pelaksanaan SNMPTN dan SBMPTN," ujarnya.