Menhub Malu STIP Kurang Beradab Gara-gara Kasus Kekerasan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama taruna dari Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Kamis (12/1/2017)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan kekerasan yang dilakukan oleh para taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) atas adik kelas mereka – sehingga menimbulkan korban jiwa baru-baru ini – telah menjadi hal yang memalukan di mata masyarakat. Pernyataan itu disampaikan Budi di hadapan ratusan taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Kamis 12 Januari 2017.

Ada Aset Tak Dicatat di LHKPN, KPK Segera Panggil Kepala BPJN Dedy Mandarsyah

"Kejadian kemarin (kekerasan STIP) membuat kita malu. Kita luka, seolah jadi institusi yang kurang beradab," kata Budi.

Peristiwa kekerasan yang dimaksud Budi Karya yakni kekerasan sejumlah oknum senior STIP tingkat I Angkatan 2016 terhadap junior bernama Amirullah Adityas Putra. Akibat pemukulan yang dilakukan, korban akhirnya meninggal dunia.

Respons TMII soal Pedagang Diduga Dianiaya Oknum Sekuriti Gegara Masuk Tak Bayar Tiket

Lebih jauh, ia pun mewanti-wanti agar kejadian yang sama tak pernah terjadi. Pesan khusus pun ditujukan bagi unsur senior yang seharunya memberikan contoh yang baik bagi taruna muda di sekolahnya.

"Hilangkan unsur senioritas dari pola pikir. Tinggalkan cara-cara  yang seolah senior lebih hebat, kemudian  melakukan dzolim dan kekerasan, " katanya.

Pedagang Ngaku Dianiaya Sekuriti TMII, Ini Penyebabnya

Budi juga mengancam tak segan mengambil langkah tegas jika kasus serupa masih terjadi. Tindakan tegas itu yakni proses hukum sesuai undang-undang yang berlaku. Karena atas dasar apapun, kasus kekerasan dengan pemukulan merupakan tindakan pidana.

"Jika ada senior yang melakukan, tanpa melalui peradilan pasti akan kami usut. (Senior itu) bisa diberhentikan," lanjut dia.

(ren)

Konfrensi pers hasil autopsi ulang jenazah Afif Maulana

Polda Sumbar Bakal Setop Kasus Kematian Afif Maulana

Tim forensik independen sebelumnya juga sudah memastikan korban meninggal bukan lantaran akibat penganiayaan, melainkan jatuh dari ketinggian dan terbentur benda keras.

img_title
VIVA.co.id
2 Januari 2025