Wasekjen MUI Diadang Suku Dayak di Sintang Kalbar
VIVA.co.id – Sebuah gambar yang menampilkan seorang pria berbaju gamis putih dan diduga sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain sedang berada di pintu pesawat Garuda Indonesia yang diadang oleh sekelompok orang berbaju adat beredar di linimassa twitter, Kamis, 12 Januari 2017.
Diduga, gambar itu menampilkan aksi pengusiran dan penolakan sekelompok pemuda adat Dayak di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat, ketika Tengku Zulkarnain hendak menghadiri sebuah acara tabliq akbar di daerah itu.
Dalam sejumlah rangakaian foto yang beredar, terlihat juga sebuah foto yang menampilkan sekelompok orang sedang membawa sebuah spanduk yang bertuliskan, 'Forum Pemuda Dayak Sintang Kalimantan Barat, FPI, Ormas Anti Pancasila dan UUD 1945 HARUS DIBUBARKAN..'
Penolakan Bala Dayak Kab.Sintang atas kehadiran Sekjen FPI pic.twitter.com/ZR3J5mbKKM
— BorneoRainforest (@borneo_w) 12 Januari 2017
Bala Dayak yg menghadang kedatangan @PartaiSocmed pic.twitter.com/V1Wx11kG9e
— BorneoRainforest (@borneo_w) 12 Januari 2017
Barusan dapat info kl @UstadTengku dan dua kawannya yg mau mengisi Tabligh Akbar di Melawi Kalbar ditolak oleh para Pemuda Dayak. Benarkah? pic.twitter.com/L9Rk7sqvIt
— Partai Social Media (@PartaiSocmed) 12 Januari 2017
Penelusuran VIVA.co.id, sekelompok pemuda Dayak ini terlihat mengenakan baju khas masyarakat adat Dayak, lengkap dengan pisau jenis Mandau dan topi ala masyarakat adat dayak.
Di linimassa twitter, foto yang menampilkan penolakan Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain itu menuai beragam komentar netizen. Beberapa mendukung dan sisanya mengecam tindakan itu.
Saya bisa pahami penolakan warga Dayak Sintang thd Tgk Zulkarnain. Efek kafir2an. Tapi kalau begini terus, berat utk masa depan Indonesia.
— Alissa Wahid (@AlissaWahid) 12 Januari 2017
Forum Pemuda Dayak Keren berani menolak kedatangan Provokator @UstadTengku !! Hidup Pemuda Dayak!! Kita mendukungmu demi Pancasila & NKRI!!
— #NO2ISIS (@TolakBigotRI) 12 Januari 2017
Sejauh ini, dari laporan kepolisian setempat, aksi unjuk rasa masyarakat adat Dayak tersebut dilaporkan terkendali dan berlangsung kondusif.