Panglima TNI Bantah Ditegur Presiden Gara-gara Australia
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menampik isu yang menyebut gara-gara memutuskan hubungan kerjasama dengan militer Australia, ia sampai ditegur Presiden Joko Widodo. Sebagai bawahan Presiden, Ia tidak mungkin mengambil keputusan di luar sepengetahuan Presiden.
"Saya sudah katakan, bahwa semua yang saya lakukan karena Presiden pimpinan saya. Teguran tidak ada," kata Jenderal Gatot di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 11 Januari 2017.
Jenderal Gatot menegaskan isu yang dihembuskan itu merupakan informasi hoax yang disebar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. "Itu hoax. Ngapain kita mikirin itu, capek," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah Indonesia menghentikan sementara semua kerja sama militer dengan Australia. Hal ini terjadi setelah personel Kopassus menemukan 'suatu tampilan' yang dianggap menghina Indonesia yang terpampang di sebuah Akademi Pasukan Khas (SAS) Australia di Perth tempat mereka berlatih bersama dengan pasukan komando setempat, Desember 2016 lalu.
Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan Panglima TNI dan Menteri Pertahanan RI untuk menyelesaikan permasalahan dengan Australia. Menurut Jokowi, penghentian kerjasama ini harus dijadikan bahan evaluasi, karena kedua negara sepakat untuk saling menghormati, saling menghargai dan tidak campur tangan atas urusan dalam negeri masing-masing.
"Ya ini masalahnya biar di-clear-kan dulu. Masalah itu meskipun di tingkat operasional, tapi ini masalah prinsip," kata Jokowi di Hotel Bidakara, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis 5 Januari 2017.