Polisi: Pungli Dana Desa di Sampang Libatkan Banyak Orang

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, di Markas Polda Jatim, Surabaya, pada Rabu, 14 Desember 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Timur terus mengembangkan dugaan pungutan liar (pungli) dana desa dan alokasi dana desa  Rp1,5 miliar di Kecamatan Kedundung, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Polisi membidik kecamatan lain di kabupaten itu.

Viral! Wisatawan Keluhkan Pungli Berlapis di Air Terjun Tumpak Sewu: Dipaksa Bayar 3 Kali

Sementara ini, dua orang ditetapkan tersangka, yakni Camat Kedundung, JA; dan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Kedungdung, KH. Keduanya menjadi tersangka hasil operasi tangkap tangan Tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) di halaman kantor Bank Jatim cabang Sampang pada Senin sore, 5 Desember 2016. 

Mulanya, ada tujuh orang dan uang total Rp1,5 miliar disita dalam operasi itu. Namun, baru dua orang menjadi tersangka. Berdasarkan hasil pemeriksaan, potongan dana desa dan ADD di Kecamatan Kedungdung terbilang besar. Rata-rata ADD dan DD dipotong lima puluh persen per desa, dari total bantuan yang seharusnya diterima.

Temukan Dugaan Pungli Mesin Pertanian hingga Pupuk Palsu, Mentan Lapor Jaksa Agung

Di Desa Kramat, misal, dari total Rp118,6 juta, setelah dipotong sampai ke desa hanya Rp65 juta. Bahkan, di Desa Nyeloh potongan dana lebih dari lima puluh persen. Desa itu hanya menerima Rp21,2 juta dari nilai seharusnya Rp139,3 juta.

Polisi mencurigai pungli dana desa dan ADD tidak hanya terjadi di satu kecamatan, tapi merata di banyak kecamatan di Kabupaten Sampang. Polisi menyebut pungli seperti itu berjalan secara sistematis. "Pungli ADD pasti melibatkan banyak orang," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, pada Rabu, 11 Januari 2017.

Hakim Vonis Para Pelaku Pungli di Rutan KPK 4-5 Tahun Penjara

Penyidik tengah membidik kecamatan lain di luar Kedundung yang diduga juga terjadi penyelewengan dana desa dan ADD. Bahkan, ada nama calon tersangka sudah dikantongi penyidik. "Ada nama setingkat camat seperti Camat di Kedundung. Akan segera dirilis," kata Barung.

Mendes PDT Yandri Susanto di acara Rapat Kerja Teknis program ketahanan pangan Polri di Cianjur, Jawa Barat

Mendes Bakal Terbitkan Aturan Minimal 20 Persen Dana Desa untuk Ketahanan Pangan

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto menyebut 20 persen dana desa bakal digunakan untuk ketahanan pangan.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024