Khofifah Bagikan Kartu Penangkal Penipuan ala Dimas Kanjeng

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, membagikan kartu E-Warong di Kota Depok pada Senin, 9 Jnauari 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id - Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, telah meluncurkan kartu Elektronik Warung Gotong Royong (E-Warong). Program itu dikhususkan bagi keluarga kurang mampu yang mendapat subsidi dari pemerintah, atau yang disebut Program Keluarga Harapan (PKH).

Unggul di Pilgub Jatim 2024 Versi Quick Count, Khofifah-Emil Dianggap Kerja dengan Baik

Selain PKH, kartu E-Warong juga diperuntukan bagi mereka yang mendapat bantuan beras sejahtera (Rastra) atau yang dulu disebut beras miskin (Raskin). Penerima kartu E-Warong bakal menerima uang dari pemerintah yang ditransfer langsung melalui rekening bank si penerima.

Hal itu diungkapkan Khofifah saat meresmikan kartu E-Warong di Kota Depok pada Senin, 9 Jnauari 2017. Dia menjelaskan, E-Warong adalah kartu elektronik pengganti bantuan langsung tunai. Di Depok, tercatat 11.421 penerima PKH dengan total anggaran yang disiapkan sebesar Rp13,2 miliar per tahun.

Dana Bansos Rp2,4 Juta untuk Lansia Cair November 2024

Bukan untuk rokok

Anggaran itulah yang ditransfer melalui kartu E-Warong. Sebanyak 43.000 orang penerima Rastra mendapatkan bantuan Rp110 ribu setiap bulan, yang bisa dibelanjakan kebutuhan pokok sehari-hari.

Khofifah-Emil Klaim Menang Lebih 60 Persen di Pilkada Jatim

“Ingat, ya, ibu-ibu, kalau bantuan PKH uangnya bisa dicairkan. Kalau Rastra tidak, dan ini enggak bisa buat beli rokok,” ujar Menteri didampingi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Idris Abdul Shomad dan Pradi Supriatna.

Khofifah pun optimistis, program PKH bisa memutus mata rantai kemiskinan sekaligus membantu anak penerima manfaat. “Soalnya, bantuan PKH bisa dimanfaatkan untuk anak sekolah. Sedangkan orang tuanya akan diberdayakan dalam membentuk koperasi,” ujarnya.

“Jadi, kita jangan lagi percaya dengan mereka yang mengaku bisa menggandakan uang kayak Kanjeng Dimas (Taat Pribadi alias Dimas Kanjeng, pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo, Jawa Timur). Bilang, kita sudah punya kartu ajaib E-Warong,” kata Menteri disambut tepuk tangan warga Depok.

Jauh lebih murah

E-Warong, kata Khofifah, merupakan agen bank yang telah ditunjuk pemerintah. Di Depok, agen bank yang mengelola E-Warong adalah Bank BNI. Total ada empat bank yang mengelola E-Warong di Indonesia, yakni Bank Mandiri, BNI, BTN dan BRI.

“Kalau kita belanja di warung yang menyediakan jasa kartu E-Warong, harganya jauh lebih murah dari warung ataupun toko lainnya,” katanya.

Sayangnya, baru satu warung di Kota Depok yang bisa menggunakan kartu itu. Pemerintah baru berencana meresmikan 43 warung serupa di 11 kecamatan.

“Dalam waktu dekat ada dua lagi yang akan kita resmikan. Dua lainnya di Kecamatan Tapos dan Cipayung. Yang baru diresmikan hari ini satu, di wilayah Kecamatan Sukmajaya. Di warung itu khusus hanya bisa beli sembako dengan kartu E-Warong,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Depok, Kania Parwanti.

Dia menjelaskan, besaran dana penerima PKH tidak sama. Sebab PKH diberikan bantuan per komponen, seperti balita, ibu hamil, lansia, dan anak yang sekolah. Untuk pelajar SMA mendapatkan Rp1 juta, SMP Rp750 juta, SD Rp400 juta per tahun.

“Kalau balita mendapatkan Rp1,2 juta, ibu hamil Rp1,2 juta, dan bantuan tetap penerima Rp500 ribu setahun. Satu keluarga hanya tiga komponen atau tiga anaknya yang diakomodasi, dapat menerima bantuan,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya