Ditanya Harga Cabai, Mentan Malah Marah-marah
VIVA.co.id – Harga cabai di Pasar Sentral Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan masih tinggi. Hari ini, Sabtu 7 Januari 2017, harga cabai yang dijual pedagang Rp80 ribu per kilo. Sehari sebelumnya, harga cabai bahkan mencapai Rp100 ribu per kilogram.
Usai meninjau Balai Penelitian Jagung dan Serealia (Balitjas) Kabupaten Maros, siang tadi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, geram saat wartawan menanyakan harga cabai di Maros masih tinggi.
"Cabai lagi, kita terlalu cengeng. Cabai aja diputar, jadi kita bingung, cabai lagi yang dipikir. Hati-hati, begitu aku fokus ke cabai, bisa berantakan yang lain. Ini yang jantungnya aku pegang, kemudian rambutnya terpotong satu, rambut ini yang dibahas," katanya.
Amran menjelaskan, tugasnya bukan hanya memikirkan satu komoditas strategis. Melainkan ada 14 komoditas strategis yang harus diperhatikan. Salah satunya persediaan beras.
"Tolong, persoalan cabe naik, dari 14 komoditas strategis cuma satu yang naik. Impor beras tidak ini tahun? Itu yang paling strategis. Kalau tanpa beras mati orang, sakit. Jadi tolong, cabai itu masih terkendali," katanya.
Ia mengatakan, persoalan harga cabai tidak mudah untuk diselesaikan secepatnya. Apalagi dengan banyaknya program lain yang harus diperhatikan.
“Beras turun 0,9 persen, aman beras. Bawang tidak impor kan. Enam bulan terakhir ini banyak persoalan, tidak bisa diselesaikan sekaligus, kita punya keterbatasan juga," katanya.
Ia menyebut, dari 14 komoditas strategis, hanya satu yang naik, yaitu cabai. "Jadi kita itu fokusnya ada 14 komoditas strategis, cuma satu yang naik. Ada yang turun produksinya, kedelai. Tapi yang lain masih stabil."
(mus)