Dua Pendaki Perempuan Indonesia Tembus Puncak Antartika
- VIVA.co.id/facebook@ina7summits
VIVA.co.id – Dua orang pendaki perempuan Indonesia, Fransiska Dimitri Inkiriwang (23) dan Mathilda Dwi Lestari (23), berhasil menapakkan jejaknya di puncak tertinggi Antartika, Vinson Massif, Rabu, 4 Januari 2017, sekira pukul 23.48 waktu setempat atau pada Kamis, 5 Januari 2017, pukul 09.48 waktu Indonesia.
Kedua mahasiswi Universitas Katolik Parahyangan yang tergabung dalam organisasi Mahitala itu menyampaikan kabar keberhasilan mereka pada Kamis, sekira pukul 12.48. "Keberhasilan mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi Antartika merupakan persembahan bagi persatuan bangsa Indonesia," kata Mathilda.
Pendakian ke puncak tertinggi benua Antartika yang memiliki ketinggian 4.892 meter di atas permukaan laut itu dilakukan keduanya dengan penuh perjuangan sejak Minggu, 1 Januari 2017.
Secara bertahap tim, bergerak dari ketinggian 2.800 MDPL lalu menuju kamp tertinggi terakhir sebelum puncak Vinson Masssif di ketinggian 3.770 MDPL.
Di kamp itu, kedua mahasiswi yang sedang menjalankan ekspedisi tujuh puncak dunia, Women of Indonesia's Seven Summits Expedtion (Wissemu), kemudian melakukan penyesuaian suhu tubuh kembali dengan kadar oksigen di lokasi. Baru kemudian melanjutkan perjalanan pada Rabu, 4 Januari 2017.
Jarak tempuh yang harus dilalui tim menuju puncak Vinson Massif mencapai 14 kilometer namun karena angin kencang dan suhu udara yang mencapai minus 33 derajat celsius, perjalanan itu pun ditempuh dengan waktu 12 jam.
"Selamat, sangat bangga dan bersyukur. Kami ucapkan terima kasih untuk berbagai pihak yang membantu dan mendoakan," ujar Rektor Universitas Katolik Parahyangan Mangadar Situmorang.