Peneror Bom Gerobak Batagor Dibekuk, Motif Kesal pada Ulama

Polisi mensterilkan lokasi penemuan bom di depan apotek Kimia Farma di Jalan Pahlawan Nomor 83, Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, pada Selasa, 19 Desember 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Kepolisian Resor Kota Magelang, Jawa Tengah, membekuk peneror bom di sebuah gerobak batagor di Tegalrejo kabupaten setempat beberapa waktu lalu. Pelaku adalah pria bernama Haris Fauzi (45 tahun), warga Dusun Krajan, Tegalrejo, Magelang.

9,1 Juta Pemudik Diprediksi Masuk Jateng saat Libur Natal dan Tahun Baru

Menurut Kepala Polres Magelang, Ajun Komisaris Besar Polisi Hari Purnomo, pelaku dibekuk pada Rabu, 4 Januari 2017. Penangkapan dilakukan tim Reserse Mobile dan Reserse Kriminal Polres Magelang di Jalan Raya Magelang-Kopeng pada pukul sebelas siang.

"Memang benar kita tangkap pelaku teror bom itu kemarin. Pelaku tak lain adalah warga Tegalrejo," kata Hari dikonfirmasi dari Semarang pada Kamis, 5 Januari 2017.

Kepala BMKG Sebut Eskalasi Cuaca Ekstrem di Jateng Menguat, Waspada Potensi Bencana!

Polisi menyita 19 jenis barang bukti di rumahnya, di antaranya, sebuah lakban berwarna biru, palu, kabel, buku catatan, sepeda motor, obeng, kantong plastik berisi arang 1,5 kilogram, dan alat komunikasi.

Tersangka Haris masih ditahan dan diperiksa intensif di tahanan Markas Polres Magelang. Berdasarkan pemeriksaan awal, motif pelaku meneror bom karena alasan sakit hati terhadap Yusuf Chudlori alias Gus Yusuf, ulama ternama setempat yang juga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Tengah.

Andika Perkasa-Hendrar Prihadi Gugat Hasil Pilkada Jateng ke MK

Pelaku, kata Hari, kemudian sengaja melakukan teror bom yang diletakkan di lokasi dekat dengan Pesantren API (Asrama Perguruan Islam) Tegalrejo, Magelang.

Bom itu kali pertama ditemukan seorang pedagang batagor bernama AF sekira pukul lima pagi pada Selasa, 19 Desember 2016. Bom ditemukan di depan apotek Kimia Farma di Jalan Pahlawan Nomor 83, Tegalrejo.

Bom itu dibungkus tas berwarna merah muda. Di dalamnya terdapat bahan serbuk mesiu seberat dua ons yang dililit rangkaian kabel berwarna hitam, benda mirip jam serta catatan beraksara Arab. Tim Penjinak Bahan Peledak Polda Jateng meledakkan bom itu segera setelah mengolah tempat kejadian perkara. (adi)

Audiensi korban perbudakan seksual anak di Surakarta ke DPR RI

DPR Minta Kapolda Jateng Usut Kasus Perbudakan Seksual Anak di Surakarta yang Terkatung-katung Sejak 2017

Komisi III DPR RI menerima audiensi pihak korban dugaan perbudakan seksual dan penyiksaan terhadap anak-anak dan perempuan di Surakarta.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024