Operasi Tinombala Diperpanjang Lagi, Buru Sisa MIT
- Danar Dono
VIVA.co.id – Operasi Tinombala untuk memburu kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, pimpinan mendiang Santoso alias Abu Wardah di wilayah Poso, Sulawesi Tengah, diperpanjang hingga April 2017. Seharusnya, operasi ini berakhir 3 Januari.
"Akan berlanjut sampai dengan bulan April," kata Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Januari 2017.
Operasi ini dilanjutkan karena masih ada beberapa buronan yang bersembunyi di pegunungan Poso. Selama operasi berlangsung, kinerja pasukan gabungan TNI-Polri ini juga akan terus dievaluasi.
"Nanti akan dievaluasi jumlahnya, tapi yang jelas (anggota MIT) kurang lebih tinggal 10 orang," katanya.
Kata Tito, setelah Santoso tiada, tampuk kepemimpinan jaringan itu dikendalikan Ali Ahmad alias Ali Kalora, dan Firdaus alias Daus alias Baroq alias Rangga.
"Ali Kalora cs, Baroq yang sadis itu motong leher orang tua, nah itu yang kita kejar," kata Tito.
Sebelumnya Kapolda Sulawesi Tengah sekaligus Penanggung Jawab Operasi Tinombala, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi, mengatakan sisa anggota kelompok MIT ini tersisa sembilan orang. Tujuh diantara mereka berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Sisanya, dua orang lagi berasal dari Poso.
Tujuh anggota asal Bima adalah Baroq, Asgar alias Pak Guru, Abu Alim, Qatar alias Farel, Kholid, Galuh alias Nae, dan Basir. Sementara yang dari Poso adalah Ali Kalora dan Khobar.
Mereka pun diyakini tak akan menyerah. (hd)