Banjir Kembali Rendam Kabupaten Bima
- ANTARA FOTO/Dhimas B Pratama
VIVA.co.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan bahwa banjir kembali merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Senin petang, 2 Januari 2017.
Banjir itu melanda, sedikitnya empat desa di kabupaten itu, di antaranya Desa Nae, Desa Sangiang, Desa Parangina, dan Desa Gusu di Kecamatan Sape.Â
Di Desa Nae dan Desa Sangiang, air naik sampai ke permukaan sungai, namun tidak masuk ke permukiman warga. Di Desa Parangina, air meluap hingga ke sawah (luasan masih dalam pendataan), tidak masuk ke permukiman warga. Di Desa Gusu, air meluap hingga ke permukiman warga setinggi lutut, namun air sudah mulai surut pada pukul 20.00 Wita.
Banjir menyebabkan seorang korban meninggal dunia atas nama Siti Asfah (40 tahun), warga desa Tarlawi, Kecamatan Wera. Dia dilaporkan terseret arus di sungai, ketika pulang dari ladang.
"Banjir yang terjadi, tidak sebesar banjir pada 21 Desember 2016," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, melalui keterangan tertulis pada Senin malam.
Menurut Sutopo, kondisi sungai yang sudah tersedimentasi, sehingga dangkal, daerah aliran sungai yang kritis, kondisi tanah sudah jenuh air, dan kurangnya kawasan resapan air, menyebabkan rentan terhadap banjir.
BPBD Bima bersama TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, dan relawan telah melakukan penanganan darurat. Bantuan logistik disiapkan untuk diberikan kepada masyarakat yang terdampak. Pendataan masih dilakukan. (asp)