Polisi Telusuri Jaringan Terduga Perakit Bom Tahun Baru
- Viva.co.id/Eduward Ambarita
VIVA.co.id – Kepolisian masih menelusuri jaringan dari Irwanto alias Abu Muhamad, terduga pelaku perakit bom yang akan melakukan 'amaliah' saat pergantian malam tahun baru 2017.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, masih belum menyimpulkan lebih dini jaringan dari Irwanto, kelompok dari Indonesia Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan mendiang Santoso alias Abu Wardah atau bukan.
"Terkait apa memang bagian dari kelompok Santoso atau tidak belum tahu. Karena kan jaringan Santoso banyak yang DPO, khususnya yang sekarang dipimpin Ali Kalora," kata Boy Rafli Amar di Mapolda Metro Jaya, Sabtu, 31 Desember 2016.
Saat ini, yang bersangkutan masih dilakukan pemeriksaan secara intensif untuk mengetahui lebih dalam keterkaitan jaringan Irwanto tersebut.
"Kan masih diperiksa di Polda Sulteng. Semoga dari hasil pemeriksaan nantinya didapat gambaran dari kelompok mana," ujar Boy Rafli Amar.
Untuk diketahui, Detasemen Khusus 88 Antiteror kembali mengamankan satu orang yang diduga pelaku perakit bom sekira pukul 13.20 WITA, Sabtu, 31 Desember 2016.
"Telah mengamankan yang akan membuat teror menjelang malam pergantian tahun baru 2017," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.
Kata Rikwanto, satu orang terduga pelaku yang berhasil diamankan bernama I alias Abu Muhammad.
Setelah berhasil ditangkap, tim Densus 88 Antiteror langsung melakukan penggeledahan di sebuah kontrakannya yang berlokasi di Jalan Monginsidi Lorong 2, Kelurahan Lolu Selatan, Kecamatan Palu Timur, Palu, Sulawesi Tengah.
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan di antaranya, 1 buah badik atau pisau, 3 buah buku panduan tentang jihad dan cara-cara untuk merakit bom, 2 buah botol parfum, 2 buah buku tuntunan doa-doa jihad, 1 buah handphone merek mito tanpa batre yang diduga akan dijadikan pemicu bom yang dimaksud.
Kemudian uang sejumlah Rp77 ribu dengan rincian, 1 lembar uang pecahan Rp50 ribu, 1 lembar uang pecahan Rp10 ribu, 2 lembar uang pecahan Rp5 ribu, 3 lembar uang pecahan Rp2 ribu, 2 keping uang pecahan Rp500.
Selain itu, beberapa lembar pakaian salat dan pakaian sehari-hari, salah satunya didapat kaos yang bertuliskan 'tahanan Nusakambangan'.