Akibat Bencana di 2016, 522 Warga Tewas, 3 Juta Mengungsi
- ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
VIVA.co.id – Imbas 2.342 kejadian bencana alam yang terjadi di Indonesia sepanjang 2016, tercatat 522 orang tewas, 3,05 juta mengungsi, 69.287 unit rumah dan 2.311 fasilitas umum rusak.
Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, di kantornya, Kamis, 29 Desember 2016.
"Untuk rumah, rusak berat jumlahnya mencapai 9.171, rusak sedang 13.077 dan rusak ringan sebanyak 47.039 rumah," kata Sutopo saat memaparkan laporan akhir tahun lembaganya.
Tahun ini, banjir menjadi bencana alam yang paling sering terjadi. Setahun, terjadi 766 kali banjir dan menewaskan 147 jiwa, melukai 107 jiwa, menyebabkan 2,72 juta jiwa mengungsi, serta membuat 30.669 rumah rusak.
"Daerah rawan banjir meluas. Ada kejadian banjir besar yang sebelumnya belum pernah terjadi seperti banjir di Pangkal Pinang, Kota Bandung, Kota Bima, Kota Sampang, hulu Citarum, Bengawan Solo," ungkap Sutopo.
Tak hanya banjir, longsor juga menjadi bencana yang cukup akrab dengan masyarakat Indonesia di 2016. Tercatat, 188 orang tewas akibat bencana tersebut.
"Kalau untuk sepanjang tahun 2014-2015, bencana longsor paling banyak menewaskan korban. Tahun lalu ada 135 jiwa yang meninggal dunia," kata dia.
Saat ini ada, 40,9 juta jiwa masyarakat Indonesia yang rawan terdampak bahaya longsor, mulai dari sedang-tinggi.
Sutopo menambahkan, sepanjang tahun ini, kejadian puting beliung juga menjadi momok bencana di tanah air. Kejadiannya semakin meningkat dan meluas, baik frekuensi, magnitude atau ukuran kekuatannya, serta intensitasnya.
"Banyak daerah di dalam negeri yang makin terancam dari puting beliung. Ini disebabkan pengaruh perubahan iklim lokal dan global, perubahan penggunaan lahan dan kerusakan lingkungan," kata dia.