Sepanjang 2016, 2.342 Bencana Terjadi di Indonesia
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sepanjang tahun 2016 terjadi 2.342 kejadian bencana hidrometeorologi, yaitu bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca dan iklim.
Bencana tersebut seperti banjir, longsor, puting beliung, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, serta gelombang pasang.
"Bencana alam didominasi paling banyak oleh banjir, longsor dan puting beliung," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas, BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Kamis 29 Desember 2016.
Tidak adanya musim kemarau sepanjang tahun 2016, turut membuat banjir, longsor dan puting beliung meningkat. "Adanya hanya kemarau basah. Kemarau basah juga menyebabkan kekabatan hutan dan lahan, meski kekeringan berkurang signifikan," kata dia.
Sutopo pun membandingkan kejadian bencana yang terjadi di tahun 2015 dengan tahun 2016. Misalnya kejadian banjir tahun 2015 sebanyak 505 bencana, tahun 2016 sebanyak 766 bencana. Longsor tahun 2015 sebanyak 515 bencana, tahun 2016 sebanyak 611 bencana.
Puting beliung tahun 2015 sebanyak 584 bencana, tahun 2016 sebanyak 669 bencana. Banjir dan longsor tahun 2015 sebanyak 31 bencana, tahun 2016 sebanyak 74 bencana.
Karena itu, menurut Sutopo, kejadian bencana tahun 2016 lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2015 total bencana yang terjadi 1.732 bencana, tahun 2014 sebanyak 1.967 bencana, tahun 2013 sebanyak 1.674 bencana serta tahun 2012 sebanyak 1.811 bencana.
"Kejadian bencana tahun 2016 meningkat 35 persen dibandingkan tahun 2015," kata Sutopo.
Peningkatan bencana tersebut, diakui Sutopo karena memang murni kejadian bencana yang meningkat dan pendataan bencana yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kan teknologinya semakin bagus oleh teman-teman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)."
(mus)