Orang Indonesia Lebih Pilih Murah Ketimbang Halal
- REUTERS/Charles Platiau
VIVA.co.id – Ekonom dari Universitas Pancasila, Niken Iwani Surya Putri, mengatakan masyarakat Indonesia belum sepenuhnya menyadari tentang  produk halal.
Menurutnya, masyarakat lebih memprioritaskan produk berdasarkan harga murah atau tidak ketimbang produk itu halal atau tidak.Â
"Halal kalah dengan harga. Satu yang halal dan satunya lagi tidak halal. Lebih murah yang tidak halal. Itu yang dicari," kata Niken dalam forum diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu, 28 Desember 2016.
Menyikapi fenomena tersebut, ia berupaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang produk halal. Setidaknya ada dua cara dalam meningkatkan kesadaran itu, yaitu melalui peran para tokoh, orang-orang terdekat, dan media sosial.
"Karena kalau dilihat dari teori, masyarakat Indonesia kan sangat kultural kolektivitas, sehingga mereka akan merujuk pada orang-orang terdekat yang dianggap penting," kata Niken.
Niken menilai, sosialiasi untuk menyadarkan tentang produk halal sangat penting. Secara nasional pun, produk halal memiliki peluang cukup tinggi.
"Seperti dikatakan tadi (saat diskusi), ada kasus sedikit saja restoran diberitakan hoax (berita palsu) tidak halal, maka langsung menyebar beritanya dan omzet langsung turun," ujar Niken.
Di sisi lain, ia menyebut bahwa produk halal tersebut harus dimantapkan kembali di kalangan nasional terlebih dahulu. Setelah mantap, barulah produk tersebut bisa dibawa ke luar negeri.
"Kalau di internasional saya masih sedikit pesimis, tapi kalau kita mau berbenah diri itu sangat gampang sebenarnya. Kita jadikan pasar dalam negeri (produk halal) sebagai batu loncatan dulu untuk bisa pergi ke luar negeri," Niken menjelaskan.