Bima Mulai Pulih Pasca Banjir Bandang

Normalisasi Pasca Banjir Bima
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

VIVA.co.id – Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, pasca banjir, layanan listrik di Kota Bima sudah 99,5 persen menyala, 11 dari 12 gardu listrik yang mati pun berhasil dinyalakan kembali oleh PLN.

Banjir Bandang Hantam Enam Nagari di Sijunjung Sumbar

"Hanya satu gardu di Kapanta Kelurahan Nungga Kecamatan Rasanae yang belum menyala karena longsor," ucap Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, melalui keterangan tertulis, Rabu, 28 Desember 2016.

Selain listrik, layanan kesehatan juga sudah membaik, RSU PKU Muhammadiyah dan RS di STIKES juga beroperasi kembali. Hal ini dibantuk pelayanan kesehatan TNI dengan membangun rumah sakit lapangan di Conventional Hall di Kota Bima. 

Kemensos Salurkan Bantuan Logistik bagi Penyintas Banjir Bandang di Sukabumi

Rumah sakit lapangan ini didukung 80 petugas medis dan 205 personil serbaguna. RS Lapangan ini sudah melayani warga yang berobat. Sejak kemarin, tercatat 80 orang sakit diare, dan sakit kulit atau gatal.

Berbagai jalan protokol di Bima pun sudah bersih dari genangan dan lumpur. Saat ini, 650 personil dari TNI, Polri dan relawan masih terus membersihkan lumpur dan lingkungan. 

Tragis! Satu Keluarga di Aceh Tewas Tertimbun Longsor

Normalisasi Pasca Banjir Bima

Untuk mempercepat pembersihan posko mengerahkan 70 truk dan 5 excavator untuk mengangkut sampah serta sudah dibuka lokasi TPA baru. Disamping itu, Posko juga akan mendistribusikan peralatan pembersihan seperti sekop, karung, karbol juga barang lainnya.

Tak hanya infrastruktur, pembersihan sekolah juga sudah mencapai 50 persen. Ditargetkan pada 3 Januari 2017, semua sekolah sudah siap digunakan kembali untuk kegiatan belajar mengajar.

Pada masa penanggulangan bencana ini, BNPB juga memberikan bantuan dana untuk kerja atau cash for work kepada BPBD Kota Bima, untuk disalurkan kepada masyarakat yang terdampak langsung.

Dana ini bisa digunakan untuk membersihkan lingkungan dan rumah mereka. Bantuan ini ditujukan kepada korban bencana agar mereka dapat memperoleh penghasilan dan meningkatkan ekonomi lokal. Sebab, masyarakat tidak dapat bekerja setelah terkena bencana. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya