BNPB: Dampak Ekonomi Banjir Bima Capai Rp1 Triliun
- ANTARA FOTO/Dhimas B Pratama
VIVA.co.id – Penanganan darurat pasca-banjir besar di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat terus dilakukan pemerintah dan unsur lainnya, meski aktivitas masyarakat sudah kembali normal. Jumlah pengungsi menurun menjadi 6.900 jiwa yang tersebar di 33 titik.
Kepala BNPB, Willem Rampangilei, di lokasi bencana terus mengkoordinir penanganan bencana. Potensi nasional terus memperkuat Pemda dalam penanganan bencana, sesuai perintah Presiden Joko Widodo.Â
"Agar semua kebutuhan masyarakat dipenuhi dengan cepat. Fasilitas publik harus segera berfungsi. Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-banjir juga harus dipercepat. Dampak ekonomi yang ditimbulkan banjir lebih dari Rp1 triliun," ujar Willem dalam keterangan resmi BNPB, Rabu, 28 Desember 2016.
Demi percepatan pemulihan ini, diperlukan kerja sama semua pihak terkait, baik kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha dan partisipasi masyarakat.Â
"Hari ini (28 Desember 2016) bapak Wakil Presiden berkunjung ke lokasi bencana. Akan saya laporkan semua kemajuan penanganan serta upaya ke depan," ujar Willem.Â
Menurutnya, setelah sepekan sejak banjir besar melanda kawasan ini, bantuan dari berbagai pihak terus berdatangan. Sehingga stok logistik diperkirakan mencukupi hingga tujuh hari ke depan.
Willem juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana, karena Januari adalah puncak musim penghujan. "Jadi potensi banjir masih tetap ada."
(mus)