Lahir 25 Desember, Pria Ini Dinamai Slamet Hari Natal

Pria bernama Slamet Hari Natal
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lucky Aditya

VIVA.co.id – Seorang warga Jalan Sangadi, Wates, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tiba-tiba menghebohkan jagad media sosial, pada Hari Raya Natal tahun ini. Hal ini karena dia mempunyai nama unik yakni Slamet Hari Natal.

Klaster Keluarga dan Sekolah Pemicu COVID-19 Melonjak di Kota Malang

Saat ditemui ke kediamannya, Slamet mengisahkan kembali asal mula nama itu diberikan sang bunda, Ngatina, saat dia lahir 25 Desember 1962 silam.

Pria 54 tahun itu bercerita, kala itu dia lahir di Bidan Akas Kiyo yang terletak di daerah Kebonsari, Tumpang, Malang.

Viral Haikal Hassan Diusir di Malang, Diminta Ceramah di Padang Pasir

"Dulu waktu saya mau lahir di salah satu bidan pas hari Natal. Sama bidannya daripada bikin nama yang sulit dikasih nama Slamet Hari Natal," ujar Slamet, Selasa, 27 Desember 2016.

Meski memiliki nama sesuai hari besar umat nasrani,  anak kedua dari pasangan Samsuri dan Ngatina ini lahir sebagai muslim. Slamet mengaku tak minder menggunakan nama pemberian orangtuanya itu. 

Vaksinasi Booster Dimulai, Wali Kota Malang: Gratis

"Saya tidak malu tidak punya rasa minder, cuek saja. Karena dalam hati saya agama itu pegangan masing-masing orang, kalau berkumpul ya sudah biasa saja," kata Slamet.

Istri Slamet, Setyowati, pun berbagi kisah mengenai momen, ketika mereka pertama kali bertemu. Saat itu, dia tak merasakan nama belakang Slamet sebagai sesuatu yang janggal.  Justru setelah hidup bersama, dia sering mendapatkan pertanyaan dari kerabat dan warga yang penasaran terhadap nama Slamet sesungguhnya.

"Dulu ketemu ya biasa saja. Yang sering itu ada yang tanya benar tidak, nama pak Slamet itu ada Hari Natal-nya. Ya saya jawab benar. Terus loh pak Slamet namanya Hari Natal kok namanya Islam, tapi semua itu bercanda," ujar Setyowati.

Kini Setyowati sudah terbiasa dengan nama itu, karena mereka berdua telah dikaruniai tiga anak, yaitu Arif Wendiyunianto Frediansyah, Nova Dewi Nurayomi Ayu, dan Guruh Teddy Prasetyo Susanto yang dinas di Brigif 24 Tanjungselor, Kalimantan Utara. Selain itu, Slamet juga dikaruniai empat cucu.

(mus)

Tembok kantor Kecamatan Blimbing, Kota Malang yang roboh menimpa seorang ibu.

Hujan Deras, Seorang Ibu Tewas Tertimpa Tembok Kecamatan di Malang

Cuaca ekstrem hujan lebat disertai angin diduga menjadi penyebab tembok kantor kecamatan roboh. Saat itu korban baru saja pulang dari rumah saudaranya.

img_title
VIVA.co.id
3 Februari 2022