'Kerja Luar Biasa Polri Soal Terorisme Layak Diapresiasi'
- ANTARA/Muhammad Iqbal
VIVA.co.id – Peneliti Terorisme dan Intelijen Universitas Indonesia, Diyauddin, menilai keberhasilan Polri meredam sejumlah rencana aksi teror di Indonesia layak mendapatkan apresiasi.
"Ini (penanganan terorisme) merupakan kinerja yang luar biasa," kata Diyauddin, Selasa, 27 Desember 2016.
Namun, Diyauddin mengatakan agar keberhasilan itu jangan sampai membuat Polri lengah. Sebab berkaca pada tahun lalu, Polri berhasil melakukan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2016. Namun pada Januari, aparat kepolisian kecolongan dengan adanya aksi teror Bom Thamrin yang terjadi pada 14 Januari 2016
"Yang terpenting adalah apakah aparat bisa mengamankan situasi seterusnya," ujarnya.
Selain itu Diyauddin mengatakan, banyaknya pengungkapan kasus terorisme di tanah air menunjukkan semakin meningkatnya agenda teroris jelang akhir tahun. Hal tersebut menunjukkan aparat harus selalu waspada.
"Beberapa penangkapan yang terjadi sebulan terakhir, menunjukkan adanya agenda teroris yang semakin meningkat untuk melakukan amaliyah teror," ujarnya
Menurut Diyauddin, saat ini banyak faktor yang membuat orang melakukan tindakan terorisme. Salah satunya pola pikir yang sempit mengenai kata jihad. Para pelaku beranggapan melakukan aksi teror merupakan jihad. Padahal itu sebuah kekeliruan.
"Faktor yang mempengaruhi terorisme yaitu adanya pemahaman melakukan aksi teror bagian jihad. Pada titik ini jihad mengalami penyempitan makna. Faktor lain, dari sudut pandang ancaman bisa dilihat dengan adanya kapabilitas, intensi dan situasi yang membuat mereka mendapatkan momentumnya untuk melakukan aksi teror," ujarnya.