Pergerakan Tanah di Jembatan Cisomang Terjadi Sejak 2012
- Suparman
VIVA.co.id – Pergerakan muka tanah di bawah Jembatan Cisomang, Tol Purwakarta Bandung Cileunyi (Purbaleunyi) di Kilometer 100+700 Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, ternyata sudah terjadi sejak 2012 silam.
"Deteksi pertama iya, 2012. Sekitar 25 (sentimeter)," ujar Direktur Jembatan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hedy Rahardian di lokasi perbaikan Jembatan Cisomang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu, 24 Desember 2016.
Hasil penelitian kondisi jembatan oleh Balai Jembatan Pusjatan 2016 menyatakan bahwa terdapat indikasi kemiringan pilar memanjang pada arah Jakarta. Pergeseran itu mencapai 57,02 sentimeter. Pergeseran (deformasi) terbesar terjadi pada pilar dua. Sedangkan pada pilar empat dan lima dipastikan tidak mengalami kemiringan.
"Yang bermasalah P1, P2 dan P3," kata Hedy.
Seperti diketahui, jembatan sepanjang 253 meter yang ditopang lima pilar itu berdiri di atas tanah liat atau lempung Jatiluhur Purwakarta yang bersifat lembek dengan pergerakan lambat.
"Ada pembentukan penampang sungai, ada pergeseran, sehingga membuat keseimbangan barunya itu semakin dalam. Ditambah sekarang hujan tinggi," ujar Hedy.
Pihaknya saat ini tengah memasukkan bahan penguat ke dalam celah pilar jembatan (grouting) dengan bahan epoksi. Tidak hanya itu, penanganan awal bersifat sementara yaitu membungkus (wrapping) pilar dengan material Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) untuk mencegah keretakan di pilar jembatan membesar.
"Bahan yang khusus meng-grouting retak beton. Kondisi sekarang, kalau kita kembalikan ke kondisi semula, repot," katanya. (ase)