Umat Bawa Tas Ransel, Gereja Katedral Tak Permasalahkan
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
VIVA.co.id – Pihak Gereja Katedral tidak mempermasalahkan adanya umat yang ingin mengikuti misa Malam Natal dengan membawa tas ransel.
Sebab, tak jarang memang umat yang mau beribadah membawa tas ransel untuk menyimpan jaket mereka lantaran datang dengan menaiki kendaraan roda dua. Tak jarang juga ada umat yang pulang kerja langsung ingin beribadah sehingga membuat mereka harus membawa tas mereka.
"Kami silahkan saja, kadang ada yang bawa motor, harus pakai jaket," tutur salah satu Romo Gereja Katedral, Romo Kristiono di Gereja Katedral, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu, 24 Desember 2016.
Pihak Gereja Katedral sendiri, mempercayakan masalah pengaman pada aparat kepolisian yang melakukan pengamanan. Namun demikian bukan berarti pihaknya tidak menyiapkan pihak keamanan.
Romo Kristiono mengatakan bahwa pihak Katedral juga memiliki pihak keamanan yang akan berjaga-jaga selama perayaan Hari Raya Natal. "Ada sekitar 70 orang," tambahnya.
Mereka yang akan masuk ke dalam Gereja Katedral pun nantinya harus melewati alat pendeteksi logam atau metal terlebih dahulu untuk diperiksa barang bawaannya. Pihak Katedral tidak mempermasalahkan apabila aparat kepolisian mengimbau umat untuk tidak membawa tas ransel saat hadir.
"Itu bagian kepolisian, kami silahkan saja," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepolisian Daerah Metro Jaya mengimbau jemaat yang akan beribadah di gereja pada Hari Natal tidak membawa tas ransel, apalagi berukuran besar. Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono, imbauan ini bertujuan agar jemaat tidak dicurigai jemaat lainnya.
"Tentunya nanti dalam satu kegiatan ibadah itu biasanya pastor atau pendeta kenal dengan warganya. Biasanya dia berdiri di depan bersalaman. Jadi umat jangan menggunakan tas ransel. Minimal tetap kami periksa dan jangan sampai pakai tas biar enggak ada kecurigaan," kata Argo.