Bom Teroris Tangsel Dirangkai di Tas Militer
- istimewa
VIVA.co.id – Hingga sore ini, Rabu, 21 Desember 2016, sudah ada enam bom yang diledakkan tim penjinak bom dari rumah kontrakan di Kampung Babakan, Tangeran Selatan, tempat tinggal empat terduga pelaku terorisme.
Peledakan keenam yang dilakukan pada pukul 15.50 WIB memastikan bahwa bom yang ditemukan petugas tidak hanya tiga seperti yang sebelumnya disampaikan Mabes Polri.
Selain bom rakitan yang sudah sempurna dan telah dirangkai dengan tas dan siap diledakkan, ada sejumlah bom lain yang juga sudah dirakit pelaku. Tidak diketahui secara pasti berapa jumlahnya.
Tapi dari informasi yang disampaikan Reporter senior tvOne Ecep S. Yasa, ada tiga tas yang telah dirangkai dengan bom. Bom dalam tas ini yang nantinya akan digunakan terduga teroris bernama Omen, Irwan dan Helmi untuk aksi peladakan di sejumlah pos lalu lintas. Salah satunya yang terdata adalah pos lalu lintas Rumah Sakit Eka Serpong, Tangerang Selatan.
Satu bom dirangkai di tas hitam berukuran cukup besar dengan tulisan Adidas berwana oranye. Bom Kedua dirangkai dalam tas berwarna hitam dan bom ketiga dirangkai dalam tas jenis militer atau loreng cokelat.
Mabes Polri membenarkan telah dilakukan penyergapan terhadap jaringan teroris di Kampung Babakan, Tangerang Selatan, Rabu, 21 Desember 2016. Tiga terduga teroris tewas dan satu diamankan dalam keadaan hidup.
"Jadi benar, pada pukul 08.00 WIB, di daerah Tangsel ada penyergapan teroris. Berawal dari ditangkapnya saudara Adam saat keluar dari kontrakan dan akan mengarah ke Serpong," kata Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto dalam keterangan pers.
Saat dilakukan interogasi, pelaku Adam Noor Syam mengakui ada tiga orang rekannya dan punya rencana akan melakukan amaliah di Pos Lantas Rumah Sakit Eka Serpong.
"Bentuknya melakukan penyerangan ke pos polisi, lebih dulu melakukan penusukan kepada anggota. Dan setelah masyarakat dan polisi berkumpul, kemudian datang orang membawa bom dan melakukan bom bunuh diri," katanya.
Petugas kemudian menelusuri keberadaan kontrakan pada pukul 09.45 WIB. Ada dua kontrakan di daerah Tangerang Selatan yang sesuai dengan petunjuk Adam
"Terdeteksi tiga orang dan sudah diminta untuk menyerah. Namun ada perlawanan dari pelaku dengan melakukan pelemparan bom. Alhamdulillah bom tidak meledak dan dilakukan pelumpuhan," katanya.
Setelah petugas masuk, tiga orang tergeletak dan setelah dilakukan pemeriksaan sementara, dipastikan tiga pelaku meninggal dunia.
"Tampak di situ ada sebuah bom yang cukup besar, buatan tangan. Densus tidak berani memegangnya, dan dilakukan pemanggilan jibom (penjinak bom) dan diamankan," katanya.
Rikwanto memastikan, bom yang ditemukan bukan mirip bom Bekasi. Bom di Tangsel ini adalah hand made yang bentuknya tidak beraturan. Meski cara kerja kelompok ini ada kiripan di Bekasi, tapi mereka memiliki cara sendiri dan untuk menarik perhatian.
"Banyak sebutan untuk bom tersebut, tapi bukan bom panci seperti di Bekasi," katanya. (ase)