Terdesak, Sisa Anggota Kelompok Santoso Kesulitan Logistik
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id – Pasukan Satuan Tugas Operasi Tinombala terus mengejar sisa kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur pimpinan mendiang Santoso alias Abu Wardah, ke pegunungan Poso, Sulawesi Tengah.
Pengejaran dilakukan, pasca terjadi kontak tembak antara empat orang anggota kelompok itu dengan Satgas Tinombala.
"Diperkirakan masih ada 10 orang sampai 15 orang di kelompok mereka," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Rikwanto, di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Desember 2016.
Rikwanto menuturkan, pergerakan sisa anggota kelompok MIT sudah mulai terdesak. "Jadi tempat di mana mereka bisa berada, area-area mereka beroperasi sudah dikurung. Artinya untuk naik turun gunung sudah susah."
Sementara di sekitar pegunungan ini, kepolisian memastikan tak ada lagi warga yang menjadi simpatisan, dan bersedia membantu kelompok ini.
"Kita pastikan tidak ada ya. Jadi tinggal kelompok mereka saja ya," katanya.
Dalam kondisi terdesak ini, sisa kelompok itu mulai kesulitan mendapatkan tambahan logistik, baik bahan pangan maupun melengkapi amunisi persenjataan.
"Jadi mereka hidup apa adanya sekarang," ungkapnya.
Sebelumnya dalam baku tembak dengan kelompok ini, dua Prajurit TNI terkena tembakan. Parjurit Satu Yusuf Baharudin tewas setelah tertembak di bagian dada. Sedangkan rekannya, Prajurit Satu Imam Hanafi, mengalami luka tembak di bagian punggung.
Kata Rikwanto, jenazah Yusuf sedang disemayamkan, dan mengenai lokasi pemakaman akan dikoordinasikan dengan keluarga.