Kapolri: Sudah Banyak Kasus Sweeping di Daerah

Kapolri Tito Jenderal Tito Karnavian dan Ketua MUI Maruf Amin
Sumber :
  • Agus Tri

VIVA.co.id – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkapkan diterbitkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) soal pelarangan umat muslim mengenakan atribut keagamaan non muslim telah menggerakkan kelompok atau organisasi kemasyarakatan untuk melakukan sweeping.

Saat Danlanud Silas Papare Sweeping HP Anggotanya Cari Apakah Ada yang Main Judi Online

Tito menuturkan, dari informasi yang diterimanya, sudah banyak kelompok di daerah-daerah yang melakukan sweeping ke kafe atau mal dengan atas nama mengawal dan menegakkan fatwa MUI ini. 

"Fatwa MUI, terjadi peristiwa cukup meresahkan di masyarakat, mengenai sweeping, ada kekerasan di Surakarta, ada juga yang cuma sosialisasi tapi dengan jumlah signifikan dengan masuk ke mal, toko-toko, bahkan ada yang memaksa menulis surat pernyataan," ungkap Tito, di rumah dinasnya, Jakarta, Selasa malam, 20 Desember 2016.

Polisi Sweeping Massa Aksi Mau Demo di MK

Tito melanjutkan, meski ada kelompok yang menyosialisasikan dengan cara lembut, tapi jumlahnya cukup banyak, sampai 50 orang. Kata dia, itu juga bagian dari sikap intimidasi yang dapat menimbulkan rasa ketakutan.

"Untuk itu, kita meminta penjelasan kepada Ketua MUI soal isi fatwa tersebut. (Setelah pertemuan dengan Ketua MUI), intinya pelarangan bagi umat Islam menggunakan atribut yang melekat. Kemudian pelarangan adanya pemaksaan bagi karyawan untuk mengenakan atribut non muslim," tutur dia.

Polisi Sweeping Kawasan Manggarai Buntut Tawuran 2 Kali Dalam Sepekan

Setelah berdiskusi dengan Ketua MUI soal isi fatwa tersebut, Tito mengatakan bahwa ia telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk menindak tegas pihak yang melakukan sweeping, apalagi pelanggaran hukum hingga pemukulan.

"Untuk membentuk tim dan langkah-langkah hukum agar menjamin rasa aman kepada masyarakat. Selain itu, MUI cabang melakukan koordinasi dengan semua stakeholder soal fatwa ini untuk sosialisasi kepada Pemda, ormas, asosiasi perusahaan, hingga aparat," jelasnya.

Tito berjanji kelompok atau ormas yang melakukan sweeping dengan menggunakan kekerasan dan melanggar hukum, maka pihaknya tak segan-segan untuk membubarkannya. "Bila tak mau dibubarkan secara paksa, malah melakukan perlawanan, kita akan langsung tahan," tegasnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kapolri Minta Jajaran untuk Tindak Pemalakan dan Sweeping 'Jalur Tikus' Saat Libur Nataru

Kendaraan keluar Jakarta dan menuju sejumlah kawasan wisata di Jawa Barat mulai banyak terlihat.

img_title
VIVA.co.id
27 Desember 2024