Lima Pesan Jenderal Soedirman soal Kedaulatan Pangan
- Arsip Nasional RI/ Buku 'Pak Harto, The Untold Stories'
VIVA.co.id – Panglima Besar Jenderal Soedirman memiliki semangat berdaulat yang perlu dicontoh generasi muda. Pada 19 Desember tahun 1948, saat Belanda melancarkan agresi militer keduanya ke Yogyakarta, Jenderal Soedirman menyampaikan lima pesan penting.
Presiden Perkumpulan Patriot Pangan Bugiakso menuturkan bahwa pesan itu juga bisa diterapkan dalam konteks mewujudkan kedaulatan pangan. Sebab, selama 70 tahun merdeka, Indonesia ternyata masih belum mampu mewujudkannya.
Bahkan sebaliknya, Indonesia justru menjadi negeri agraris di dunia yang cukup ironis. Alasannya, sampai kini lebih menggantungkan kebijakan pertaniannya melalui mekanisme impor pangan.
"Pertama adalah jangan pernah menyerah," kata Bugiakso dalam siaran persnya, Selasa, 20 Desember 2016.
Menurut Bugiakso, pesan itu bisa dimaknai bangsa ini dengan kembali bertani, bercocok tanam, dan memanen. Bukan menjadi kuli dan membeli barang-barang dari asing.
Pesan kedua, lanjut dia, mempertahankan apa yang dimiliki dan merebut apa yang dikuasai lawan. Bugiakso menuturkan bahwa tanah dan air yang kini masih ada dan bisa menghasilkan bahan pangan seharusnya dapat dipertahankan.
Lalu, lahan-lahan tidur harus direbut dan didayagunakan. Air yang kini dikuasai secara semena-mena oleh korporasi penyedia air, harus juga direbut.
"Karena tanah dan air adalah kunci kedaulatan pangan, tanpa keduanya jangan bermimpi kita bisa mewujudkan kedaulatan pangan," ujar Bugiakso.
Pesan ketiga adalah jangan sekali-kali menunggu dan meminta bantuan asing. Dalam setiap usaha mewujudkan kedaulatan pangan, kata dia, negeri ini seharusnya melaksanakan agenda kerja pertaniannya.
"Keempat, Indonesia seharusnya bisa percaya pada kekuatan sendiri untuk mewujudkan agenda kedaulatan pangan. Dan terakhir adalah harus tetap disiplin," tutur dia.