Ormas Tionghoa Nobatkan Habib Rizieq 'Man of The Year 2016'
- VIVA/Foe Peace
VIVA.co.id – Dua organisasi masyarakat (Ormas) berbasis masyarakat Tionghoa, yakni Muslim Tionghoa Indonesia (MUSTI) dan Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak), menobatkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, sebagai 'Man of The Year 2016'.
Salah satu indikatornya adalah keberhasilan Habib Rizieq memimpin jutaan umat dalam Aksi Bela Islam 411 dan 212 beberapa waktu lalu.
Ketua MUSTI, Jusuf Hamka, mengakui penobatan Habib Rizieq sebagai 'Tokoh Indonesia 2016' didasarkan pada sejumlah fakta terkait kiprah dan perjuangannya dalam aksi Bela Islam pada tanggal 4 November dan 2 Desember 2016 lalu.
Menurut Jusuf, dengan wibawa yang dimiliki Habib Rizieq, berhasil meredam amarah umat Islam yang berunjuk rasa terkait aksi penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sehingga aksi tersebut tidak berakhir anarki.
"Bahkan tidak ada rumput yang rusak dan satu ranting pohon pun yang patah di Monas," kata Jusuf Hamka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Desember 2016.
Selain itu, dalam berbagai kesempatan, Habib Rizieq juga selalu menekankan cinta NKRI dan aksi Bela Islam yang dipimpinnya bukan karena umat Islam anti Tiongkok atau anti etnis dan agama lain, tapi murni sebagai bentuk perjuangan untuk membela agamanya.
Habib Rizieq juga dinilai terbukti mampu membangkitkan potensi umat lslam menjadi sebuah kekuatan yang kini kembali diperhitungkan.
"Jadi, siapapun pasti akan sependapat bahwa Habib Rizieq Shihab memang pantas mendapat penghargaan sebagai 'Man Of The Year 2016’. Kita jadi tahu, Habib Rizieq Shihab itu ternyata tidak hanya mampu bertindak keras dalam 'beramar ma'ruf nahi munkar', tapi beliau juga bisa sangat lembut dan menyejukkan," jelasnya.
Di sisi lain, Jusuf menganggap apa yang dilakukan Habib Rizieq selama ini merupakan tindakan luar biasa. Karena telah menggerakan potensi umat Islam yang ingin berunjuk rasa, menjadi sebuah ritual keagamaan, Salat Jumat yang diikuti jutaan umat Islam dari penjuru negeri.
"Di negara manapun di dunia ini, belum pernah saya melihat ada Salat Jumat yang jemaahnya hingga jutaan orang dan dilaksanakan di tempat terbuka," ujar Jusuf.
Bisa jadi, tambah dia, hanya Habib Rizieq satu-satunya khatib Salat Jumat akbar terbesar di dunia yang khutbahnya didengarkan langsung oleh Presiden dan Wakil Presiden, serta jutaan umat dengan khusyuk dan damai.
Jusuf membantah penobatan Habib Rizieq sebagai 'Tokoh Indonesia 2016' terdapat unsur politik. Ia menekankan, penobatan ini murni sebagai bentuk penghargaan terhadap siapapun tokoh bangsa atas perjuangan dan kiprahnya dalam mewujudkan perdamaian dan persatuan.
"Tak ada muatan politik dalam pemberian penghargaan dan penobatan ini. Penghargaan murni didasarkan pada penilaian kami terhadap apa yang sudah dilakukan Habib Rizieq Shihab sepanjang tahun 2016," tuturnya.
Rencananya, penyerahan penghargaan Habib Rizieq sebagai 'Tokoh Indonesia 2016' itu akan dilaksanakan pada Kamis, 22 Desember 2016 mendatang. Berdasarkan pantauan, musisi Ahmad Dhani dan pengacara sensasional Farhat Abbas juga mendukung Habib Rizieq menjadi 'Tokoh Indonesia 2016'.
"Penobatannya sebagai 'Tokoh Indonesia 2016' akan dilakukan di Pondok Pesantren Habib Rizieq Shihab di Bogor, pada tanggal 28 Desember 2016," kata Ketua KomTak Lieus Sungkharisma. (ase)