Presiden Jokowi Mau Bentuk Lembaga Pemantapan Pancasila

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • Biro Pers Kepresidenan

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo bersyukur Indonesia masih memiliki Pancasila sebagai dasar negara. Sebab, kata Jokowi, banyak negara-negara di dunia yang sedang gelisah dihantui aksi terorisme, ekstrimisme dan radikalisme.

Kata Gerindra soal Penghapusan Utang Petani-Nelayan

"Berbagai negara di dunia sedang mencari refrensi nilai-nilai dalam menghadapi tantangan tersebut. Makanya di tengah kondisi dunia seperti itu kita bersyukur punya Pancasila," kata Jokowi di kantor Istana Kepresidenan, Senin 19 Desember 2016.

Meski demikian, Jokowi juga mengingatkan, Pancasila sebagai dasar negara, falsafah bangsa, tidak cukup hanya diketahui, dihapalkan atau hanya menjadi simbol pemersatu bangsa semata.

Aktivitas Retno Marsudi Usai Tak Menjadi Menlu, Isi Seminar Bicara Pancasila Pemersatu Bangsa

Menurutnya, Pancasila harus diamalkan, diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam kehidupan sehari-hari.

"Pancasila tak cukup hanya jadi slogan semata. Butuh perilaku nyata salam kehidupan sehari-hari. Harus diamalkan, diwujudkan dalam pola pikir, mental, pola hidup," kata Jokowi.

Tindak Pidana Ideologi Negara dalam KUHP Dinilai Harus Diatur Lebih Lanjut, Ini Alasannya

Karena itu, pemerintah kata Jokowi akan membentuk sebuah lembaga, unit pemantapan Pancasila di bawah koordinasi Presiden secara langsung.

"Pancasila harus jadi ideologi yang bekerja, yang terlembagakan dalam sistem ekonomi, politik, sosial, budaya. Saya yakin dengan itu kita punya pondasi yang kokoh dalam menghadapi permasalahan bangsa," kata dia.

(ren)

Warga menentukan pilihannya dalam Pilkada. (ilustrasi)

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan bahwa Pemerintah harus mengantisipasi penyebaran paham khilafah di tengah perhelatan Pilkada 2024.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024