Isak Tangis Keluarga Korban Hercules Pecah di Lanud Soewondo
- VIVA/Putra Nasution
VIVA.co.id – Kesedihan mewarnai kedatangan jenazah Kapten Pnb Jhan Hotlan Farlin Saragih, salah seorang co-pilot Hercules C-130 yang jatuh di Wamena, Papua, Minggu pagi, 18 Desember 2016. Jenazah tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo, Medan, Sumatera Utara, Senin siang, 19 Desember 2016.
Jenazah sang kapten tiba di Bandara eks Bandara Polonia Medan diangkut menggunakan pesawat Boeing 737-400 dengan nomor AI-7301 milik TNI AU. Kedatangan jenazah disambut tangis keluarga dan kerabat korban.
Mereka sudah menunggu sejak pagi untuk menanti kedatangan jenazah perwira TNI Angkat Udara asal Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara itu.
Selanjutnya, dilakukan prosesi upacara militer untuk menyambut jenazah Kapten Pnb Jhan Hotlan Farlin Saragih, yang dipimpin langsung oleh Danlanud Soewondo, Kolonel Pnb Arifien Syahrir.
Dari pantauan VIVA.co.id di Lanud Soewondo Medan, tampak istri almarhum yang mendampingi jenazah dari Malang, Bripka Hotriani Kristina br Purba, terus meneteskan air mata. Hotriani terus menyebut nama suaminya itu.
Hotriani duduk di kursi roda dan pernapasannya dibantu oksigen, terus mendampingi jenazah. Dia tetap berada di samping peti jenazah dengan diselimuti bendara Merah-Putih. Sementara itu, dua putranya yang masih balita digendong dan dituntun kerabatnya.
Pihak keluarga tak henti-hentinya berusaha menenangkan istri almarhum agar tabah dan sabar menghadapi cobaan ini.
Sementara itu, prosesi upacara militer dilakukan dengan melibatkan seluruh personel TNI AU di Lanud Soewondo, Medan. "Setelah menerima jenazah, kita melepasnya untuk dibawa ke kampung halaman sesuai permintaan keluarga," kata Danlanud Soewondo, Kolonel Pnb Arifien Syahrir.
Kemudian, jenazah Jhan Hotlan Farlin Saragih dibawa menggunakan ambulans untuk disemayamkan ke kampung halamannya di Dusun Pagar Jandi, Desa Mariah Buttu, Kecamatan Silau Kahaean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
"Rencananya dimakamkan besok, tapi kami belum mendapat konfirmasi dari pihak keluarga. Apakah akan dimakamkan secara adat atau dengan tradisi militer. Apa pun itu, kami siap," kata Arifien.
Sebagai bentuk suasana berkabung dengan musibah jatuhnya Hercules C-130 di Wamena, Papua, Lanud Soewondo mengibarkan bendera setengah tiang. "Belum ada instruksi lebih lanjut sampai kapan (pengibaran bendera setengah tiang)," tutur Arifien.
Sebanyak 13 orang kru dan penumpang pesawat Hercules C-130 dengan nomor registrasi A-1334 meninggal dunia setelah pesawat yang ditumpanginya jatuh di Wamena, Minggu pagi, 18 Desember 2016. Pesawat jatuh sesaat sebelum mendarat di Bandara Wamena.
Â