Panglima: Pengadaan Pesawat TNI Harus Baru
- Puspen TNI
VIVA.co.id – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mmemastikan proses investigasi pesawat Hercules C-130 A-1334 segera dilaksanakan, untuk mengetahui penyebab kecelakaan dan sebagai bahan evaluasi peningkatan kemampuan TNI Angkatan Udara.
"Tim investigasi sudah ada di Wamena untuk melakukan investigasi, kita tunggu saja hasilnya," kata Jenderal Gatot di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, Senin dini hari, 19 Desember 2016.
Sementara itu, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, Panglima TNI menegaskan akan terus meningkatkan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) Dirgantara dengan memperbaharui kualitas dan kuantitasnya.
"Sejak awal Presiden RI sudah menegaskan bahwa ke depan untuk pengadaan pesawat terbang, semuanya harus baru," ujarnya.
Menurut Panglima, kebijakan tersebut disampaikan Presiden pasca jatuhnya pesawat Hercules di Medan, Juni 2015 lalu. "Begitu Presiden RI menginstruksikan, harus saya laksanakan," ujarnya.
Panglima TNI menjelaskan bahwa dengan kondisi geografi Indonesia, TNI AU masih membutuhkan banyak pesawat Hercules untuk mendukung kekuatan udara di wilayah Indonesia.
"Pasti ada penambahan Alutsista, kita masih perlu banyak Hercules, untuk jenis pesawatnya dan apa yang diperlukan ada tim tersendiri nanti," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, pesawat Hercules C-130 milik TNI Angkatan Udara dengan nomor pesawat A-1334 jatuh di Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Minggu pagi, 18 Desember 2016.
Pesawat yang membawa 12 kru pesawat dan 1 penumpang dinas ini sebelumnya dalam misi perjalanan dari Timika menuju Wamena. Semua kru dan penumpang dinyatakan meninggal dunia.