Hercules Nahas Angkut Semen karena Permintaan Papua
- Basarnas
VIVA.co.id - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya, mengakui pesawat nahas Hercules C-130 memang mengangkut semen dan logistik dengan total berat muatan sebanyak 12 ton. Muatan itu atas permintaan pemerintah daerah setempat karena memang sangat dibutuhkan di sana.
“Itu atas permintaan pemerintah daerah (Pemerintah Kabupaten Jayawijaya dan Pemerintah Provinsi Papua). Karena logistik di Papua itu sangat dibutuhkan. Setiap ada permintaan, kita penuhi,” kata Jemi dalam perbincangan dengan tvOne dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi pada Senin, 19 Desember 2016.
Dia menepis analisis dugaan yang menyebutkan pesawat dengan 12 kru dan seorang penumpang itu kelebihan muatan. Kondisi pesawat pun tidak bermasalah karena selalu menjalani pemeriksaan dan perawatan.
Namun, katanya, kecelakaan itu ditengarai kuat akibat cuaca buruk di langit Papua. “Cuaca di lokasi memang sangat tidak memungkinkan. Kemarin sudah disampaikan Wakasau (Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal Muda TNI Hadiyan Sumintaatmadja),” ujarnya.
TNI AU telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab pasti kecelakaan pesawat militer itu. Tim sudah diberangkat ke lokasi kecelakaan dan segera bekerja untuk penyelidikan.
Pesawat Hercules C-130 milik TNI AU jatuh Gunung Lisuwa, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Minggu pagi, 18 Desember 2016. Pesawat itu terbang dari Timika dan hendak menuju Wamena. Sebanyak 12 prajurit TNI AU dan seorang petugas radar di dalam pesawat yang meninggal dunia.
Wakil KSAU mengatakan bahwa pesawat itu juga sedang latihan dalam rangka peningkatan kemampuan penerbang dari kopilot menjadi kapten pilot. (ase)