TNI AU Fokus pada Evakuasi Hercules dan Korban
- Basarnas
VIVA.co.id - Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya Hadiyan Sumintaatmadja mengungkapkan, dugaan awal penyebab jatuhnya pesawat Hercules A 1334 di Kabupaten Jayawijaya, Papua. Namun, ia menegaskan dugaan tersebut bersifat sementara.
"Perkiraan awal karena cuaca, tapi jangan jadi patokan," kata Hadiyan dalam konferensi pers di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Minggu, 18 Desember 2016.
Hadiyan menuturkan bahwa setidaknya ada 5 faktor yang harus diinvestigasi dalam setiap kecelakaan pesawat. Dia menyebutnya sebagai 5 M yaitu, manusia, material, media, misi, dan manajemen.
"Jangan terburu-buru menyimpulkan, dan kami sudah mengirimkan tim investigasi," kata dia.
Hadiyan menuturkan bahwa saat peristiwa terjadi sekitar pukul 05.30 waktu setempat, cuaca di sekitar Bandara Wamena berawan, namun tidak semua tertutup. Sebagai bukti, tower sudah bisa melihat pesawat.
"Tapi, dari pesawat belum tentu bisa melihat tower, runway. Ada kabut di landasan itu," katanya.
Hadiyan menyampaikan bahwa saat ini institusinya fokus pada evakuasi. Selain itu, merawat jenazah, dan menyalatkannya.
"Kami koordinasikan ke keluarga, ke mana akan dibawa para jenazah ini. Investigasi berlanjut, akan memakan waktu. Kenapa-kenapa, tolong bersabar, tim investigasi terus bekerja," tuturnya.
Hadiyan menambahkan bahwa pesawat Hercules 1334 tersebut layak terbang, dengan 69 jam terbang. Dalam musibah ini, total korban tewas sebanyak 13 orang, terdiri atas 12 kru, 1 penumpang dinas, atas nama Kapten Rino.