Dituding Alihkan Isu, Kapolri: Polisi Bukan Sutradara
- VIVA.co.id/Syaefulah
VIVA.co.id – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian geram dengan pernyataan anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional Eko Hendro Purno alias Eko Patrio, yang diduga menyebut penangkapan kelompok teroris terkait temuan bom panci di Bekasi, Jawa Barat, sebagai pengalihan isu perkara dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Saya jawab dengan tegas, ini bukan pengalihan isu!" Kata Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 16 Desember 2016.
Tito menjelaskan, sejak 1998 dia sudah menangani kasus  terorisme di Indonesia. Dia pun menyebut Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri bukan sutradara yang bertugas merekayasa kasus atau membuat pengalihan isu.
"Kami tidak pernah belajar jadi sutradara. Para tersangka yang ditangkap ini juga bukan aktor, bukan aktris yang pandai memainkan drama," ucapnya.
Bahkan Tito juga mengungkapkan sindiran, bahwa sutradara profesional di Hollywood, Amerika Serikat, yang biasa membuat beragam film mutakhir saja, tak mungkin bisa merekayasa sebuah kejahatan terorisme di Tanah Air.
"Jadi sutradara Hollywood seperti apapun yang jago, tidak akan mampu merekayasa kasus seperti ini. Karena mereka bukan aktor, ngapain juga dia pasang badan seolah-olah mau ngebom. Jadi sekali lagi pengalihan isu tidak ada," tegas Tito.
Tito pun berjanji untuk menindak tegas pelaku yang menyatakan penangkapan teroris ini sebagai pengalihan isu penistaan agama.
"Bisa pidana, bisa juga minta maaf ke publik," ungkap Kapolri.
Untuk itu, Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ini menuntut penjelasan dari Eko. "Sementara ini kita akan undang. Kita lihat punya data enggak. Enggak main-main kita. Kalau tidak punya data pertanggungjawabkan."Â
Masyarakat lainnya juga diimbau agar tak sembarangan melontarkan tudingan. Jika benar punya bukti mengenai adanya rekayasa, serahkan data itu ke Polri.
"Kalau ada bukti bahwa ini rekayasa, tunjukan buktinya itu dan kita akan lakukan tindakan tegas. Saya sendiri kalau ini rekayasa saya siap dicopot," ujarnya.
Tito memastikan, penangkapan terhadap para tersangka itu dilakukan berdasarkan proses penyelidikan yang sudah dilakukan berbulan-bulan.
"Jadi ledakan itu tidak terjadi, menyelamatkan masyarakat dan kami tidak perlu pujian ini memang tugas kami. Nanti pahala dari yang maha kuasa," ungkap Tito.