NU Papua Minta Ormas Penebar Kebencian di Papua Ditindak
VIVA.co.id – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Papua meminta, pemerintah menertibkan organisasi masyarakat yang tidak berazaskan Pancasila dan kerap menebar kebencian di daerah itu.
Kehadiran sejumlah ormas itu, dikhawatirkan akan memicu perpecahan di Papua. "Ormas keagamaan yang tak berazaskan Pancasila, yang kini ada di Papua harus segera ditertibkan, sebab jika terus dibiarkan, mereka akan semakin besar dan akan mengancam keutuhan NKRI," ujar Ketua PWNU Papua Tony Wanggai di Jayapura, Kamis, 15 Desember 2016.
Menurut Tony, di Papua saat ini memang bermunculan sejumlah ormas keagamaan. Di antaranya seperti, Hizbut Tahir Indonesia, MJI, Laskar Jihad pimpinan Jafar Umar Thalib, dan Jemaah Islamiyah. Namun dalam praktiknya mereka melakukan penyimpangan dan memunculkan benih-benih perpecahan, baik itu di antara umat muslim sendiri maupun terhadap terhadap nonmuslim.
"Keberadaan mereka menyebar kebencian, dan ingin mendirikan negara Islam, ini jelas sangat menyimpang dari nilai-nilai Pancasila, jadi harus segera ditertibkan," katanya menambahkan.
"Papua Tanah Damai jangan sampai terabik-cabik hanya karena ulah mereka, yang kerap memaksakan kehendak."
Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, pihaknya juga sedang menginventarisir ormas keagamaan tak berazaskan Pancasila yang kini hadir di Papua. "Polisi tidak berhak membubarkannya, hanya memantau pergerakannya apakah memiliki potensi menggangu Kamtibmas," katanya.
Terkait keinginan NU agar Ormas itu ditertibkan Kapolda mengatakan, hal itu wajar saja, jika dianggap memiliki potensi memecah belah persatuan. "Tapi penertiban bukan domain polisi, itu tugasnya institusi lainnya sesuai yang diatur UU," ujarnya menambahkan.
Menurut Paulus, sejauh ini situasi Kamtibmas di Papua secara umum sangat kondusif. "Menjelang Natal dan Tahun Baru, situasi sangat aman, dan toleransi antarumat beragama juga sangat baik."
(mus)