Sisi Lain Perempuan Eksekutor Bom Istana
- istimewa
VIVA.co.id – DYN alias Dian Yulia Novi, perempuan bercadar asal Cirebon ini memilih mengakhiri hidup dengan meledakkan dirinya bersama bom paku tiga kilogram yang dirakit dalam bentuk panci.
Kesiapannya untuk mati memang tidak main-main. Sehari sebelum beraksi, pada Sabtu, 10 Desember 2016, Dian tertangkap tim Detasemen Khusus 88 Antiteror, sepucuk surat wasiat terakhir sempat ditulisnya.
Surat itu sedianya menjadi pesan terakhir jika memang bom yang disiapkannya meledak dan menewaskan dirinya pada Minggu, 11 Desember 2016. Namun semua rencana itu berakhir. Dian tertangkap sebelum meledakkan diri di Istana Negara.
Di balik itu, penangkapan Dian, eksekutor bom wanita pertama di Indonesia ini menjadi cerita baru pergerakan teroris di Indonesia. Berikut sejumlah hal yang ada di balik sosok Dian Yulia Novi:
1. Istri kedua
Dian merupakan istri kedua Muhamad Nur Solihin, pria yang juga dibekuk bersamanya karena membawa bom. Pria asal Solo Surakarta ini menikahi Dian baru tiga bulan. Dalam suratnya, Dian sempat mengucapkan terima kasih untuk Umi Nabhan karena telah ikhlas berbagi suami.
"Sampaikan salam dan ucapan jazakillah khairan khatsir pada Umi Nabhan karena beliau telah ikshlas berbagi suami dan semoga kita semua berkumpul dijanah-Nya kelak. Aamin Alluhma Aamiin."
FOTO:Surat wasiat Dian Yulia Novi (27) yang berhasil diamankan Densus 88 sebelum penangkapan
2. Murni Pribadi
Dalam sebuah wawancara tvOne bersama Nur Solihin, lelaki bertubuh gempal berambut ikal itu, menyebutkan bahwa rencana bunuh diri dengan bom itu bukan atas suruhannya.
Menurutnya, rencana ledakkan bom itu murni atas kehendak Dian. "Saya cuma memfasilitasi. Itu memang kehendak Dian," kata Solihin.
FOTO: M Nur Solihin, suami dari Dian Yulia Novi. Lelaki ini juga ditangkap bersama Dian karena memfasilitasi pembuatan bom panci
3. Termotivasi sendiri
Dian mengaku tidak berafiliasi dengan grup teroris apa pun. Perempuan yang pernah bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia di Singapura dan Oman ini mengaku mendapatkan informasi soal jihad dari internet, khususnya jejaring sosial.
"Saya tidak bergabung dengan grup apa pun. Cuma melihat saja dan menjadi termotivasi," kata Dian di tvOne.
4. Perempuan Berjanggut
Kemunculan perempuan pengantin bom bunuh diri menjadi hal pertama di Indonesia. Sosok Dian memberi hal baru penanganan teroris di Indonesia, bahwa fokus kejahatan teror bom tak cuma laki-laki saja.
Namun demikian, di balik munculnya Dian, menurut pengamat terorisme, justru akan memprovokasi kelompok pria beraliran radikal untuk bertindak.
FOTO: Juhanda, pelaku pelemparan bom di Gereja Oikuemen Samarinda. Pria ini pernah menjadi terpidana terorisme untuk kasus Bom Buku pada tahun 2011 di Tangerang
"Kenekatan pengantin wanita bisa dieksploitasi sedemikian rupa di internal mereka, untuk menyinggung kelaki-lakian mereka agar tidak menjadi ‘wanita berjenggot’. Hal ini berdasarkan warna pembicaraan di kalangan ISIS Indonesia, pasca tertangkapnya DYN," ujar pengamat terorisme, Harits Abu Ulya.
5. Belum bertemu Bahrun Naim
Pemeriksaan polisi, rencana ledakan bom bunuh diri yang akan dilakukan Dian, sebagai bagian dari rencana teroris Bahrun Naim yang kini berada di Suriah.
Dian pun mengakui hal itu. Ia bahkan kerap berkomunikasi dengan Bahrun Naim lewat aplikasi percakapan Telegram. Meski begitu, Dian sendiri faktanya belum pernah bertatap muka dengan Bahrun Naim.
"Semuanya dipandu Bahrun Naim," kata Solihin, suami dari Dian Yulia.