7 Anak-anak Korban Sayat Leher di NTT Mulai Membaik

Tujuh siswa SDN 1 Seba di Kabupaten Sabu Raijua yang menjadi korban penusukan orang tak dikenal usai mendapatkan pertolongan medis, Selasa (13/12/2016)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Facebook@Patrisius Boro Saban

VIVA.co.id – Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya bersama Kapolda Nusa Tenggara Timur Brigjen Pol. Widiyo Sunaryo dan Komandan Resor Militer 161 Wirasakti Kupang, Brigjen. TNI. Heri Wiranto serta Wakil Bupati Sabu Raijua menjenguk korban penikaman yang sedang dirawat di Puskesmas rawat inap Seba, Rabu 14 Desember 2016.

Hari Anak Nasional, Sudah Amankah Anak Indonesia dari Kasus Kekerasan?

Wakil Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke menjelaskan, kondisi para korban umumnya terus membaik bahkan diantara mereka sudah ada yang diperbolehkan pulang.
 
“Dokternya bilang anak-anak yang menderita luka ringan sudah bisa pulang pada Kamis besok, namun dua orang korban yang mengalami luka parah di leher masih harus dirawat,” Kata Nikodemus.
  
Para korban tersebut adalah Juniarto Ananda Apri Dimu (11) mengalami luka robek pada pipi kiri, lengan kanan dan daun telinga bagian kanan; Naomi Oktoviani Pawali (10), mengalami luka pada bagian leher dan bibir depan; Maria Katrina Yeni (8), mengalami luka pada leher, jari tunjuk dan jari tengah; Gladis Riwu Rohi (11), luka pada leher dan jari; Dian Suryanti Kore Bunga (11), mengalami luka pada leher; Alberto Tamelan (10), luka pada leher; dan Aldi Miha Djami (11) luka pada leher.
 
Nikodemus mengatakan, selain perawatan bagi para korban pemerintah juga telah menyiapkan tenaga konseling untuk menghilangkan trauma psikis para korban yang masih anak-anak itu.
 
“Sudah berkordinasi dengan Ketua Komisi Perlindungan Anak Propinsi NTT dan Sinode Gemit NTT, mereka akan mendampingi anak-anak itu begitu keluar dari Puskesmas. Bahwa untuk menghilangkan rasa trauma memang butuh waktu,” Imbuhnya.
 
Lebih lanjut, Nikodemus menerangkan aktifitas belajar mengajar di SDN I Seba sudah normal kembali dan sekolah sudah aman seperti biasa, sedangkan Sabu Raijua juga sudah mulai kondusif.
  
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pria mengamuk di SDN I Seba pada Selasa pagi 13 Desember 2016 kemarin. Akibat serangan itu tujuh orang murid kelas V sekolah itu menderita luka gorok di leher dan pipi serta tengkuk.
 
Pelaku yang belakangan diketahui bernama Irwansyah juga tewas dihakimi massa. Pria asal Depok Jawa Barat itu meregang nyawa di sel tahanan Polsek Sabu Barat, setelah selnya dibobol massa. 
 

Laporan Jo Mariono/ Nusa Tenggara Timur

Kasus Kekerasan pada Anak di Indonesia yang Menyayat Hati, Nomor 5 Disoroti Media Asing
Deklarasi peran Majelis Taklim dalam mencegah kekerasan pada perempuan dan anak

Cegah Kekerasan pada Perempuan dan Anak, Majelis Taklim Deklarasikan Siap Emban Peran Penting

Agenda yang diinisiasikan Harakah Majelis Taklim (HMT) tersebut pun menjadi wujud kepedulian dan keprihatinan atas berbagai peristiwa kekerasan pada perempuan daan anak.

img_title
VIVA.co.id
6 November 2024