Puluhan Dokter dan Ratusan Perawat Dikirim Usai Gempa Aceh
- VIVA.co.id/ Muhammad Solihin
VIVA.co.id – Gempa bumi di Pidie Jaya, Aceh, menorehkan situasi krisis yang tak kunjung padam. Oleh karena itu, bala bantuan terus diberikan dari seluruh lapisan masyarakat, guna membangun kembali Aceh seperti sedia kala.
Laporan terbaru pada 13 Desember 2016 pukul 17.00 WIB dari Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, terdata sebanyak 102 orang meninggal dunia, 140 orang alami luka berat, 506 orang alami luka ringan, serta 85.133 jiwa yang tercatat ikut pengungsian. Berbagai upaya telah dilakukan untuk membangun kawasan Pidie Jaya kembali.
Adapun sejumlah upaya yang dilakukan mencakup terbentuknya klaster kesehatan tanggap darurat Gempa, telah didirikannya Pusdalopkes dan rapat koordinasi setiap jam 17.00 WIB, dan koordinasi lintas program dalam upaya penanggulangan. Selain itu, puluhan tenaga medis telah diterjunkan seperti 20 dokter spesialis bedah, 20 dokter spesialis penyakit dalam, 13 dokter spesialis anak, tim kesehatan jiwa, serta 270 perawat.
Dukungan klaster kesehatan nasional juga turut diberikan oleh Kemenkes RI. Selain mengirimkan tim untuk upaya penanganan tanggap bencana, juga dikirimkan bantuan logistik.
Kiriman bantuan logistik tersebut mencakup obat-obatan, 2,5 ton PMT Bumil, 2,5 ton MP ASI dan 5 ton PMT anak sekolah. Tidak hanya bantuan dari Kemenkes, namun juga bantuan datang dari TNI, Polri, serta PMI pusat dengan mendirikan posko bantuan serta distribusi logistik kesehatan.
Namun, kondisi saat ini juga belum stabil karena masih dibutuhkan beberapa bantuan mencakup kualitas air bersih serta kelambu bagi para pengungsi. Selebihnya, kondisi di kawasan Pidie Jaya sudah berangsur bangkit kembali dengan banyaknya bantuan dari lapisan masyarakat Indonesia.