Pelaku Bom Bekasi Tak Masalah Bila Dibenci Orang Tua
- istimewa
VIVA.co.id – Salah satu pelaku bom Istana Negara M. Nur Solihin mengaku tidak mempermasalahkan jika kedua orangtuanya kecewa dan sedih terhadap dirinya.
"Kita tidak bisa membahagiakan orangtua, apalagi sampai membalas budi mereka. Tapi cara ini (bom Istana Negara) kan tujuannya untuk akhirat. Orangtua sedih dan kecewa adalah wajar," kata Solihin kepada tvOne, Selasa malam, 13 Desember 2016.
Ia melanjutkan bahwa dirinya tetap meminta maaf karena ada dosa-dosa yang telah diperbuatnya. "Orangtua adalah harta yang terbesar. Walaupun kita berbeda tapi saya tetap menghormatinya," ujar Solihin.
Ketika ditanya bagaimana tanggapan orangtua Dian Yulia Novi, istri Solihin dan pengantin bom Istana, begini jawabannya.
"Ini kan tujuan dia dan saya sudah memfasilitasi. Kalau mereka (orangtuanya) membenci kita, ya, kita serahkan kepada Allah," jawabnya, enteng.
Solihin pun mengaku tidak menyesali apa yang dilakukannya ini. Menurutnya, apa yang dijalankannya bagian dari jihad. "Saya pribadi tidak menyesali melakukan ini," ungkap dia.
Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri berhasil menggagalkan rencana aksi bom bunuh diri yang melibatkan seorang perempuan muda berusia 27 tahun bernama DYN.
Dalam penangkapan, bom yang dikemas dalam bentuk panci dengan berat tiga kilogram itu, ternyata berisi paku tajam. Nantinya, bom dengan daya ledak hingga 300 meter itu akan diledakkan di kawasan Istana Negara pada Minggu 11 Desember 2016.
Kepolisian sudah menangkap tujuh orang yang diduga berkaitan dengan rencana bom bunuh diri tersebut. Masing-masing bernama DYN, MNS, AS, S, KF, APM, dan WP. Pemeriksaan menunjukkan, kelompok ini dikoordinir Bahrun Naim, terduga teroris asal Indonesia, yang kini berada di Suriah.