Jasad Pria yang Sayat Leher Murid SD Masih Ditunggui Warga

Pelaku penggorokan bocah SD di NTT yang tewas dalam tahanan Polsek Sabu Barat usai massa menyerang kantor polisi, Selasa (13/12/2016)
Sumber :
  • VIVA.co.id/facebook

VIVA.co.id – Hingga sore ini, jenazah Irwansyah, pelaku penusukan terhadap tujuh murid SDN 1 Sabu Barat, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggaran Timur (NTT), yang dihakimi massa hingga tewas masih berada di  Polsek Sabu Barat.

Menurut Kapolsek Sabu Barat, Inspektur Polisi Dua (Ipda) Ahmad Nawani, tim medis telah melakukan autopsi terhadap jenazah pria 21 tahun asal Depok Jawa Barat itu. Namun kata dia, jenasah Irwansyah belum bisa dibawa keluar dari polsek.

"Jenasah Irwansyah masih diamankan di Mapolsek. Kami masih tunggu petunjuk lebih lanjut dari Polda NTT apakah nanti jasad pelaku ini dibawa ke Kupang ya kita tunggu petunjuk lebih lanjut," kata Ahmad Nawawi.

Seperti diketahui kalau massa yang jumlahnya ribuan mengepung Polsek Sabu Barat untuk menghakimi pelaku. Massa datang dengan membawa senjata tajam. Selain warga Sabu Barat, mereka bahkan datang dari Sabu Timur dan Sabu Tengah.

“Mereka menuntut pelaku diserahkan kepada mereka untuk dibunuh,” katanya.

Pengamanan yang telah dilakukan dengan petugas tidak dapat menghalau massa yang datang. Mereka menjebol temboh tahanan, menaiki atap tahanan dan melempari pelaku dengan batu dan kayu. Aksi massa ini membuat pelaku tewas di ruang tahanan. 

“Massa menjebol tembok ruang tahanan. Ada juga yang naik di atap. Mereka melempari pelaku dengan batu dan kayu," ujar Nawawi.

Dijelaskan Nawawi, jajaranya telah berupaya keras meredam massa yang murka bahkan ia mendatangkan tokoh agama dan pejabat pemerintah untuk menenangkan massa. Namun, mereka tetap tidak mau mendengar arahan petugas dan juga tokoh agama.

"Tadi ada Pastor dan Pendeta datang ke Polsek berusaha menenangkan massa. Namun ribuan orang yang memenuhi polsek dan tak mendengar arahan tokoh agama," katanya.

Bahkan bebrapa dari mereka terlibat perkelahian karena sempat ada pihak yang ingin agar mereka menuruti ajakan tokoh agama. Mereka yang mencoba mendokumentasikan aksi ini ikut dipukuli lantaran warga kesal.

Merasa Takut untuk Punya Anak? Psikolog Ungkap Penyebabnya

"Sempat terjadi perkelahian dan pakai pisau juga. Ada juga yang babak belur dipukul karena mengambil gambar saat massa merangsek ke ruang tahanan," katanya.

Ahmad Nawawi mengungkapkan, meski situasi sudah mulai kondusif namun massa masih bertahan di sekitar kantor polisi. Petugas juga mengamankan tempat kos pelau di sekitar Kelurahan Meba.

Angka Kelahiran di Indonesia Turun, Apakah Gara-gara Ramai Fenomena Child Free?

"Ada informasi masuk terkait Irwansyah ini. Katanya sih dia ini datang ke Sabu Raijua untuk berdagang alat dapur saja. Tetapi kita ada temuan lain dan itu sudah kami sampaikan ke Polda dan diteruskan ke Mabes," katanya.

Ditanya apa informasi terbaru itu, Nawawi menolak menjelaskan lebih lanjut.

Fakta Baru Kasus Kematian Afif, 17 Anggota Polda Sumbar Terbukti Langgar Kode Etik

"Sudah yah, Bapak Kapolda NTT sedang menuju ke sini," katanya.

Laporan: Jo Mariono/ NTT

Ilustrasi kekerasan seksual terhadap anak.

Tragis! Gegara Tak Hafal Surah Alquran, Bocah di Batam Dianiaya hingga Diikat Rantai Besi oleh Ibu Kandung

Dalam video singkat tersebut, bocah perempuan itu mengalami luka tragis usai mendapatkan kekerasan dari ibu kandungnya sendiri.

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024