Cerita Mengerikan Guru Lihat Murid Digorok di NTT

SD Negeri 1 Seba Kabupaten Sabu Raijua NTT
Sumber :
  • VIVA.co.id/facebook

VIVA.co.id - Seorang pria bernama Irwansyah mengamuk di Sekolah Dasar Negeri 1 Seba, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa pagi, 13 Desember 2016.

Cegah Kekerasan pada Perempuan dan Anak, Majelis Taklim Deklarasikan Siap Emban Peran Penting

Datang dengan golok di tangan, pria asal Depok, Jawa Barat, itu secara membabi buta melukai tujuh murid kelas 5A yang sedang mengikuti les pertama.

Wali Kelas 5A, Febrina A Rihi, saat dihubungi VIVA.co.id mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi saat dia mengajar pelajaran Matematika di kelas yang disasar pelaku. Pelaku datang langsung menghampiri deretan murid yang duduk di bagian depan dekat pintu masuk.

Pasutri yang Aniaya Anaknya di Jaktim Ditangkap, Ikat Pinggang hingga Sapu Lidi Disita

“Orang itu (pelaku) langsung tusuk lehernya Manuel Tamela. Ngeri, darah muncrat dari leher murid saya itu. Melihat itu, saya teriak minta pelaku keluar dari ruangan. Tapi dia tidak pusing dengan larangan saya,” ujar Febriana.

Pelaku, kata Febriana, juga menggorok leher Aldi Mihajam, yang duduk bersebelahan dengan korban pertama. Dia sudah menyerukan murid-murid agar lari keluar ruangan lewat pintu belakang. Tapi pelaku berhasil menangkap seorang lagi anak yang diketahui bernama Maria Yin dan melakukan hal serupa kepada korban pertama dan kedua.

Sering Alami Penganiayaan, Anak-Anak Cut Intan Nabila Trauma Takut Bertemu Laki-laki

Saat berada di luar ruang kelas, Ferbiana berteriak memanggil rekan guru untuk memberitahukan peristiwa berdarah di ruang kelas 5A. Sejumlah guru berdatangan tapi pelaku masih berada di dalam ruangan kelas.

“Kami masih lihat dia mengayunkan goloknya di dalam kelas. Begitu rekan guru melihat dari jendela, ternyata dia sedang menggorok leher dan melukai anak-anak yang sudah terkapar,” ujarnya.

Pelaku ditangkap

Febriana dan beberapa guru segera melaporkan peristiwa itu kepada aparat TNI pada Komando Rayon Militer Sabu Barat karena jaraknya berdekatan dengan sekolah. Tak lama kemudian, sejumlah tentara masuk ke ruangan kelas 5A dan menangkap pelaku. Di saat yang sama belasan personel Polsek Sabu Barat datang dan mengevakuasi tujuh korban ke Puskesmas terdekat.

“Waktu korban semua diangkat oleh aparat keamanan menuju ambulan, saya melihat luka menganga di punggung dan leher. Anak-anak didik saya itu dibawa ke Puskesmas Sabu Barat,” katanya.

Laporan Jo Mariono/Nusa Tenggara Timur

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya