Polri Beberkan Skenario Teroris Bekasi Serang Istana
- ANTARA/Reno Esnir
VIVA.co.id – Detasemen Khusus 88 Antiteror mengungkapkan dugaan skenario para tersangka kasus terorisme, yang ditangkap di Perumahan Bintara Jaya, Bekasi Barat, Jawa Barat, Sabtu, 10 Desember 2016.
Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Kombes Pol. Awi Setiyono mengatakan bahwa tersangka yang ditangkap di Bekasi mempunyai peran masing-masing dalam melakukan aksi di Istana Negara.
Kata Awi, dalam skenario yang mereka siapkan, serangan akan dilakukan Minggu pagi, 11 Desember 2016. Tersangka NS dan AS bertugas mengantar DYN menuju Masjid Istiqlal.
Di tempat itu Dian diturunkan dan berjalan kaki untuk melakukan serangan teror ke objek dengan target kawasan Istana Negara.
"Terakhir itu yang mereka rencanakan. Alhamdulillah kan bisa kita gagalkan. Itu pengakuan dari para terduga pelaku," kata Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 13 Desember 2016.
Awi menjelaskan, tujuan aksi teror ini masih sama. "Memang kan sasaran teror membuat masyarakat panik, menyebarkan rasa ketakutan, dan ini menunjukkan pada dunia bahwa mereka eksis."
Terkait dengan dipilihnya perempuan sebagai 'pengantin' untuk melakukan serangan, Awi bilang, ini merupakan sesuatu yang baru. Sebab dalam aksi kejahatan terorisme di Tanah Air sebelumnya, tak pernah ditemukan perempuan sebagai eksekutor.
"Memang baru pertama kali terkait calon pengantin perempuan," katanya.
Untuk diketahui, sebuah bom seberat tiga kilogram ditemukan di Jalan Bintara Jaya VIII, Bekasi, Sabtu, 10 Desember 2016. Bom yang diperkirakan memiliki efek ledakan hingga 300 meter tersebut, diduga akan diledakkan di depan Istana Negara.
Dalam kasus ini, tujuh orang telah ditangkap. Empat orang berinisial MNS, AS, S, dan DYN dibekuk pada Sabtu, 10 Desember 2016. Sementara tiga lainnya, KF, APM, dan WP, ditangkap Minggu, 11 Desember 2016.