Mengenal Sosok Pejabat Bersih Mar'ie Muhammad
- Istimewa
VIVA.co.id – Setelah melayat jenazah Menteri Keuangan RI ke-18 dan menyampaikan sambutannya, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, menemui wartawan serta memberikan pernyataan mengenai sosok Mar'ie Muhammad, Minggu, 11 Desember 2016.
Menurutnya, Indonesia kembali kehilangan sosok pejabat bersih dan mempunyai kepribadian yang siap mengabdi. Mar’ie, kata JK, adalah orang yang berjasa dalam hal reformasi perpajakan.
"Kita kehilangan sosok dikenal dengan Mr Clean, yang artinya dia rela mengabdi dengan sepenuh hati, mengabdi dengan cara baik, bersih, dan tidak melibatkan siapa-siapa (melakukan tindakan korupsi)," ujarnya kepada awak media di rumah duka, Jalan Taman Brawijaya III nomor 139, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Di waktu dan tempat sama, Muhammad Chatib Basri, yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia, turut menyampaikan rasa kehilangan atas wafatnya Mar’ie Muhammad. Ia mengatakan, Mar’ie merupakan orang yang banyak membantu Kemenkeu untuk melakukan reformasi pajak dan bea cukai.
"Jadi waktu itu, saya masih menjabat sebagai staf khusus Menteri Keuangan periode 2006-2010. Yang kami lakukan adalah mereformasi birokrasi di Kemenkeu. Beliau (Mar’ie Muhammad) integritasnya sangat tinggi, sederhana, tegas, tidak kompromistis, dan semangat beliau dalam melakukan reformasi begitu luar biasa," ucapnya.
"Ketika rapat, jika ada hal yang memang tidak disetujui oleh Pak Mar’ie dan beliau merasa hal tersebut menyimpang, Pak Mar’ie bilang enggak, ya enggak," imbuh Chatib.
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga sempat hadir di rumah duka pada pagi hari. Menurut pantauan VIVA.co.id, Menteri Sri Mulyani hanya melayat beberapa saat dan langsung meninggalkan rumah duka karena mempunyai agenda lainnya. Namun, dalam pernyataan tertulisnya, menteri yang mencetuskan kebijakan Tax Amnesty ini mengungkapkan rasa duka citanya.
"Pak Mar'ie sangat berjasa dalam membangun Indonesia, Kementerian Keuangan, dan Direktorat Jenderal Pajak. Sumbangan terbesar beliau adalah kepemimpinan dan komitmen untuk membangun institusi yang bersih dari korupsi dan konflik kepentingan," tulisnya.
"Sumbangan Pak Mar'ie menjadi sangat istimewa dan inspiratif, karena dilakukan pada masa ketika praktik korupsi di Indonesia dianggap wajar bagi semua pejabat. Pak Mar'ie tidak hanya tetap bersih dan sederhana, namun juga memberikan contoh nyata bahwa komitmen terhadap integritas dapat ditegakkan meskipun halangan dan tantangan sangat besar. Ini teladan yang sangat berharga dan berarti bagi kami semua penerusnya," kata Sri Mulyani.