Sidney Jones: Perempuan Potensial Jadi Pelaku Aksi Terorisme

DYN, perempuan berusia 27 tahun asal Cirebon Jawa Barat yang tertangkap di Bekasi. Ia akan menjadi eksekutor bom bunuh diri di Jakarta, Sabtu (10/12/2016)
Sumber :
  • istimewa

VIVA.co.id – Polisi menciduk empat orang terkait rencana aksi teror bom bunuh diri di depan Istana Merdeka, Jakarta, kemarin, Sabtu 10 Desember. Mereka ditangkap di tiga tempat yang berbeda, Bekasi Jawa Barat, Kalimalang Jakarta Timur, dan Karanganyar, Jawa Tengah.

Ada 30 Ancaman Bom Palsu saat Pemungutan Suara di AS

Salah seorang yang ditangkap di Jalan Bintara Jaya VIII, Bekasi, Jawa Barat, berjenis kelamin perempuan yakni Dian Yulia Novi, mantan Tenaga Kerja Wanita Indonesia di Singapura. 

Pengamat terorisme Sidney Jones mengakui bahwa adanya perempuan yang terlibat dalam gerakan terorisme tersebut adalah hal baru. Tapi memang, hal itu disebutnya juga sudah lama diperkirakan oleh banyak pihak termasuk oleh Kepolisian.

Ancaman Bom Diduga dari Rusia Mencuat di Beberapa Titik Pemungutan Suara AS

"Ya hal baru tapi long expected. Itu Imbas perempuan di ISIS yang ingin mendapatkan peranan lebih aktif daripada sebelumnya dibanding laki-laki," ujar Sidney kepada VIVA.co.id, Minggu 11 Desember 2016.

Keempat orang itu yakni Nur Solihin, Agus Supriyadi, Dian Yulia Novi dan Abu Ijah, diketahui merupakan kelompok Bahrun Naim, pimpinan Jaringan Ansharut Daulah Khilafah Nusantara (JADKN). Kelompok JADKN yang baru terbentuk Maret 2016 lalu tersebut berafiliasi dengan Islamic State of Syrian and Iraq (ISIS) yang ada di Indonesia.

Detik-Detik Mobil Wanita di Bekasi Dilempar Bom Molotov hingga Hangus Terbakar

Ia menilai, keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme, tak lain karena kaum hawa lebih tidak dicurigai sebagai pelaku terorisme dibanding laki-laki. Maka tak heran celah tersebut kini justru dimanfaatkan para dalang aksi terorisme.

"Jadi lebih gampang perempuan misalnya mengelabui petugas keamanan, mereka mengunjungi para tahanan terorisme di penjara tanpa diperiksa terlalu ketat dan lain sebagainya," ujar Sidney. 

Untuk itu, kata Sidney, penting saat ini bagaimana kepolisian yang sudah mencium keterlibatan perempuan sebagai pelaku aksi terorisme jauh-jauh hari bisa lebih melakukan pencegahan secara dini dan lebih aktif. 

"Saya kira polisi sudah lama mencium bahwa perempuan lebih aktif dalam aksi terorisme. Tapi lebih penting bagaimana strategi preventif diarahkan kepada perempuan," kata dia.

Strategi itu, bisa dilakukan juga dengan cara menetapkan standar yang sama bahwa laki-laki dan perempuan potensial untuk direkrut sebagai pelaku aksi terorisme, tidak terkecuali. 

"Label potensial rekrutmen pelaku teror lebih diarahkan kepada laki-laki dibanding kepada perempuan. Saya kira mungkin sudah waktunya perempuan juga dilihat potensial rekrutmen untuk pelaku teror. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) apakah ada juga program khusus yang diarahkan kepada perempuan," terang Sidney.

Diketahui, selain mengamankan empat orang karena merencanakan aksi teror bom bunuh diri, polisi juga menemukan bom berbentuk panci. Bom tersebut berdaya ledak tinggi atau high explosive.

Polisi memperkirakan, radius ledakan bom bisa mencapai 300 meter. Bom tersebut memiliki bobot 3 kilogram. Bom rencananya akan diledakkan hari ini di depan Istana Merdeka, Jakarta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya