Perempuan Eksekutor Bom di Bekasi Tak Pernah Lapor RT

Lokasi penemuan bom seberat tiga kilogram di wilayah Bintara Jaya Bekasi jawa Barat, Sabtu malam (11/12/2016)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Risky Andrianto

VIVA.co.id – DYN (27 tahun), perempuan yang diduga akan menjadi eksekutor bom di kawasan Istana Negara ternyata tidak pernah dikenal oleh warga di lingkungan tinggalnya di Bintara Jaya Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat.

RS Polri Identifikasi Dua Korban Kebakaran Glodok Plaza, Perempuan Dewasa Muda

"(Baru tahu) Setelah sudah ada kejadian (ditangkap). Enggak tahu belum pernah lihat (DYN)," kata Ketua Rukun Tetangga 04 Bintara Jaya, Suhada (57 tahun), Minggu, 11 Desember 2016.

Menurut Suhada, rumah kos yang ditempati oleh DYN milik seorang warga bernama BS. Ia pun juga tak pernah memberikan informasi apa pun terkait identitas DYN, termasuk DYN sendiri juga tak pernah melaporkan dirinya ke RT setempat.

Jurus Brigjen Nurul Percepat Penanganan Kasus Kekerasan Anak

"Tidak ada (pemberitahuan dari pemilik kos). Kalau menurut prosedur, ada peraturan 1x24 jam lapor RT, tapi ini enggak ada sama sekali," katanya.

Penangkapan eksekutor bom perempuan bernama DYN ini terjadi pada Sabtu malam, 10 Desember 2016. Bersamanya ikut diamankan dua laki-laki yang masih dirahasiakan identitasnya.

Terpopuler: Deddy Corbuzier Buka Resto Padang Berkonsep Unik, hingga Mitos Seputar Orgasme Perempuan

Dari penangkapan berhasil diamankan sebuah bom aktif dengan berat tiga kilogram. Bom yang akhirnya diledakkan oleh Gegana itu memiliki kekuatan cukup dahsyat karena bisa merusak radius 300 meter dari titik ledakan.

Disebutkan, bom yang akan diledakkan bersama DYN, perempuan berhijab itu, akan dibawa pada hari Minggu, 11 Desember 2016. Kabarnya, bom itu akan diledakkan saat pergantian petugas penjagaan di Istana Presiden.

Ketua Pengadilan Agama Kelas 1 A Palembang, Muhammad Aliyuddin.

2.699 Pasangan di Palembang Bercerai Sepanjang 2024

Pengadilan Agama Kota Palembang, Sumatera Selatan mencatat angka perceraian sepanjang tahun 2024 mencapai 2.699 kasus. Sementara jumlah perkara yang masuk mencapai 3.000.

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2025