Bom Bekasi Pakai Modus Baru, Wanita Dijadikan Pengantin
- FOTO: VIVA.co.id/Dyah Pitaloka
VIVA.co.id – Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri berhasil mengamankan sebuah bom rakitan di rumah kontrakan di Perumahan Bintara Jaya 8, RT 08 RW 09, Bekasi Kota, Jawa Barat, Sabtu, 10 Desember 2016. Polisi juga menangkap tiga orang terduga teroris, di mana salah satunya seorang wanita yang akan dijadikan pengantin.
Pengamat terorisme, Al Chaidar, mengatakan, modus yang akan digunakan oleh pelaku teror kali ini memang modus baru. Sebab, sebelumnya tidak pernah aksi teror menggunakan wanita sebagai pengantinnya. Ini menjadi terobosan baru dengan cara bergantian seperti ini.
"Ini ada modus baru, tidak pernah menggunakan wanita sebagai pengantin. Jadi sepertinya saya kira ini orang sudah lumayan kuat doktrinnya. Terlebih ini memang jarang terjadi di dunia," kata Al Chaidar dalam wawancara dengan tvOne.
Dia mengungkapkan, teroris yang ditangkap polisi hari ini memang benar jaringan Bahrun Naim dan diperkirakan telah membuat aksi ini sejak tiga bulan yang lalu, di tengah situasi umat muslim yang sedang emosional saat ini dan menjelang rencana perayaan keagamaan non muslim yang meriah.
"Ini mengutik kesadaran teologis kelompok mereka sepertinya. Mereka juga berencana lakukan pemboman malam Natal, dan ini sebuah keputusan sangat berani yang dilakukan kelompok ini," ujarnya.
Lalu, terkait menggunakan alat seperti rice cooker sebagai tempat bom tersebut, dia memperkirakan ini sangat pintar. Sebab, jika ada sepasang orang baru pindah membawa pipa akan dicurigai. Sementara itu, jika membawa seperti rice cooker, akan jauh dari kecurigaan dari warga sekitar.
Berdasarkan informasi tvOne yang dihimpun dari Densus 88, kejadian ini diketahui berawal dari pembuntutan terhadap mobil yang diketahui milik pengontrak kamar indekos yang merupakan suami istri. Mereka bersama salah satu orang lainnya.
Mobil Alya kemudian menjemput istri pengontrak yang dikenal pemilik kontrakan tersebut dengan sebuah bungkusan. Setelah dibuntuti Densus dan ditangkap, isinya baju dan surat wasiat kesiapan perempuan terduga pelaku melakukan amaliyah.
Suami istri dan satu rekannya sebagai terduga pelaku sempat kembali ke Bintara Jaya. Setelah itu, Densus menemukan bom yang diduga berdaya ledak besar dalam ransel hitam. Rencananya akan diledakkan di objek terpenting di Jakarta.