Usai Gempa Aceh, Aktivitas Pasar Meureudu Mulai Normal
- VIVA.co.id/ Anwar Sadat
VIVA.co.id – Pascagempa berkekuatan 6,5 skala Richter, aktivitas di Pasar Meureudu, Pidie Jaya, Aceh, kembali menunjukkan geliat aktivitas perdagangan, Sabtu, 10 Desember 2016.
Pantauan VIVA.co.id di lokasi, sejumlah pedagang di pasar tersebut tampak mulai berjualan pada hari ketiga usai gempa tersebut. Terdapat kurang lebih lima toko yang sudah mulai buka. Beberapa di antaranya yaitu toko sembilan bahan pokok (sembako).
Salah seorang pedagang, Yakub Thailah (45) mengatakan, hari ini merupakan hari pertamanya dia membuka tokonya sejak gempa Rabu, 7 Desember 2016. Ia mengatakan, saat gempa terjadi rukonya tidak ikut hancur. Namun, beberapa barang dagangannya terjatuh dan tak bisa dijual lagi.
"Ada pengurangan sikit (sedikit) untuk penjualan. Karena barang-barang banyak yang jatuh. Ini ada beberapa yang dijual merupakan barang baru datang dari Takengon," katanya saat ditemui VIVA.co.id di Pasar Meureudu, Sabtu, 10 Desember 2016.
Saat ini, menurut dia, barang-barang yang dijual mengalami kenaikan harga. Hal itu karena dipicu oleh rantai distribusi yang sulit pada saat-saat seperti ini. "Iya, memang karena mengangkut barang juga kendaraannya susah, ada yang mau angkut tapi biayanya lebih mahal. Jadi, ya harga sedikit kami naikkan," ujarnya.
Sementara itu, pedagang lainnya Safri (31), kembali berjualan lantaran kasihan terhadap para pelanggannya. Padahal, kata dia, di rumahnya sebenarnya belum selesai membereskan kerusakan akibat gempa.
"Saya jualan karena kasihan sama pelanggan saja. Padahal di rumah pun belum siap sebenarnya, belum beres," ujar warga Desa Meuraksa tersebut saat ditemui di Pasar Meureudu.
Pada hari pertama berdagang, Safri mengatakan, pembeli masih sepi lantaran warga masih banyak yang mengungsi. "Langganan saja yang beli, sedikit orang yang beli," ujarnya.
Salah seorang pengunjung pasar Ainun Mardiah (32) mulai berbelanja sejak kemarin. "Saya belanja buat persiapan Maulid, makanya belanja di sini (Pasar Meureudu). Ada acara besar, jadi kami masak ramai-ramai," ujarnya.