Di Bandar Baru Pidie Jaya, Korban Gempa Belum Terima Bantuan
VIVA.co.id – Penyaluran bantuan untuk korban gempa hingga hari keempat di Pidie Jaya, Aceh belum merata. Warga Dusun Baroh, Desa Blang Baroh, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya terpaksa mendirikan tempat pengungsian dengan menggunakan terpal milik pribadi warga.
Pantauan VIVA.co.id di Dusun Baroh, sekitar dua puluh tenda menggunakan terpal berwarna biru dipasang seadanya agar tidak kena hujan dan angin. Sangat prihatin karena tenda itu didirikan dengan menggunakan kayu seadanya.
Imam Desa Blang Baroh, Tgk Muhammad Yahya mengatakan, warga di sini sangat membutuhkan tenda, air bersih, makanan obat-obatan dan tempat buang air besar. Beberapa anak-anak di sana mulai diserang penyakit tapi belum ada penanganan.
"Dari hari pertama mengungsi kami belum mendapat bantuan apapun (dari pemerintah). Bantuan lebih fokus ke Kecamatan,” kata Yahya saat ditemui di lokasi, Sabtu 10 Desember 2016.
Sekitar 400 warga mengungsi di sana, dalam satu terpal mereka tidur berhimpitan. Pasalnya dalam satu terpal dua hingga tiga kepala keluarga.
“Selama ini untuk kebutuhan logistik mencari sama-sama, mulai dari beras dan kayu masak saja kami harus mencari sendiri," kata Yahya.
Untuk memasak, warga membangun dapur umum sendiri dengan ukuran tidak terlalu besar, dan menggunakan peralatan sendiri. Mereka baru menerima bantuan berupa beras dari beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengantar langsung ke lokasi.
Selain Duson Baroh, masih ada beberapa desa lain di pedalaman Pidie Jaya yang belum tersalur bantuan. Mereka memakai terpal biru sebagai tempat berlindung dari hujan dan mentari. Bahkan di lintasan jalan nasional Banda Aceh-Medan juga terlihat ada pemandangan serupa.