Pasir Hitam Keluar dari Dalam Tanah Saat Gempa Aceh Terjadi
- ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
VIVA.co.id – Gempa berkekuatan 6,5 skala richter mengguncang Aceh pada Rabu 7 Desember 2016 lalu. Salah seorang saksi mata yang merupakan warga Desa Buangan, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh bernama Iwan kembali menceritakan detik-detik menjelang gempa tersebut terjadi.
Menurutnya musibah gempa bumi itu terjadi sebelum waktu shalat subuh. Saat itu, gempa mengguncang rumah penduduk dengan sangat dahsyat. Bahkan ia menceritakan sempat keluar pasir hitam dari tanah yang retak.
"Itu kalau kondisi di sana pas gempa itu keluar air dari tanah itu. Dari celah-celah yang retak itu sampai keluar pasir hitam, nyembur. Banyak titik yang kayak gitu, jalan semua terbelah," ujar Iwan, Jumat 9 Desember 2016
Saat itu warga panik dan langsung berhamburan keluar. Termasuk ia dan sang istri Juliana (26) juga berlari menyelamatkan diri.
"Sebelum subuh itu saya dan istri saya masih tidur, terasa guncangan keras, kami langsung keluar menyelamatkan diri," ujarnya.
Ia khawatir gempa yang terjadi itu menimbulkan tsunami seperti pada tahun 2004 lalu. Akhirnya pasangan yang baru menikah pada 28 November 2016 lalu memutuskan untuk mengungsi.
Iwan kini harus mengungsi bersama ribuan warga lainnya. Pria berperawakan sedang itupun masih belum tahu sampai kapan ia berada di pengungsian.
"Saya ikutin instruksi dari pak bupati dan pemerintah aja. Kalau mereka bilang sudah aman terus usah gak ada gempa susulan lagi ya mungkin kami balik ke rumah," ujarnya
Saat ini, ia mengaku mengalami beberapa kesulitan di pengungsian. Salah satunya yaitu kesulitan untuk mandi, cuci, kakus (MCK). Ia juga mengeluh kesulitan untuk mendapatkan air bersih di pengungsian yang berlokasi di masjid Al Munawwarah tersebut.
"Selain itu nyari obat-obatan juga susah. Harapan kami Dinas Kesehatan itu juga standby di sini, soalnya ada yang mengeluh mau berobat tapi tak standby, karena ada yang butuh medis," ujarnya