27 Anak Dikabarkan Tewas Akibat Gempa Aceh
- VIVA.co.id/instagram
VIVA.co.id – Lebih dari seperempat korban gempa Pidie Jaya, Aceh adalah anak di bawah usia 18 tahun, dan di dalamnya juga termasuk 17 orang balita ikut menjadi korban. Bahkan dari 102 orang korban tewas yang telah di konfirmasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 27 di antaranya adalah anak-anak.
Atas kondisi tersebut lembaga perserikatan bangsa-bangsa yang bergerak pada kesejahteraan anak atau Unicef dalam keterangan resminya pada Jumat 9 Desember 2016 mengucapkan simpati yang terdalam pada seluruh keluarga korban yang terkena dampak gempa bumi.
Lembaga PBB ini juga mengakui siap memberikan bantuan jika diminta oleh pemerintah Indonesia. Saat ini, lembaga tersebut telah mengkonfirmasi pada BNPB atas rencana pemberian bantuan, namun hingga sekarang pemerintah Indonesia memastikan bantuan internasional belum diperlukan.
Unicef mengakui pihaknya, tengah mendukung kajian cepat yang dilakukan Sekretariat Nasional Sekolah dan Madrasah Aman Bencana (SMAB), serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendata tingkat kerusakan fasilitas pendidikan.
Hasil dari penilaian fasilitas itu akan memungkinkan bagi pemerintah untuk mengambil langkah yang diperlukan agar anak-anak bisa kembali ke lingkungan belajar yang aman secepatnya.
Perlu diketahui puluhan sekolah di Pidie Jaya, Aceh mengalami kerusakan akibat Gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter yang mengguncang pada Rabu 7 Desember 2016 lalu. Beberapa sekolah tersebut ada yang mengalami rusak ringan dan sebagian lagi rusak parah.
Bahkan, lebih dari 700 orang menderita luka-luka dan ratusan bangunan juga telah rusak serta hancur. Atas kondisi tersebut pemerintah juga berencana membangun kembali sekolah yang rusak, dan akan membangun sekolah darurat agar anak-anak bisa sekolah kembali.