Nusron Wahid Geram Ada Pembubaran Kebaktian di Bandung
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id – Mantan Ketua Gerakan Pemuda (GP) Anshor, Nusron Wahid geram dengan adanya aksi pembubaran perayaan kegiatan ibadah Natal di Gedung Sabuga Bandung, oleh kelompok Pembela Ahlus Sunnah (PAS). Hal itu diutarakan Nusron ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 7 Desember 2016.
"Saya di pondok pesantren gelar peringatan Maulid Nabi pawai biasa, tidak harus di masjid. Karena apa kalau di masjid enggak muat saking banyaknya yang hadir. Apa itu kemudian dilarang juga? Kok susah kita ini," ujar Nusron.
Ia pun mempertanyakan dasar hukum pernyataan ketua PAS, Muhammad Roin, bahwa Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) seharusnya hanya boleh diadakan di rumah ibadah, bukan di tempat lainnya.
"Itu menurut saya mengada-ada. Apa kita memang enggak boleh atau bagaimana. Terus letak Pancasila-nya di mana, apa ini yang diinginkan founding fathers kita," kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia itu.
Tokoh muda Nahdhatul Ulama (NU) itu pun yakin bahwa GP Anshor tak akan tinggal diam atas aksi tersebut.
"Teman-teman (GP Anshor), sahabat saya, sudah punya kesadaran di mana titik-titik krusial siap membantu. Sifatnya membantu aparat keamanan kalau diminta. Tapi saya yakin biasanya mereka akan aktif," kata Nusron.
Diketahui, sejumlah orang yang mengatasnamakan Pembela Ahlus Sunnah (PAS) menolak kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Gedung Sabuga Jalan Taman Sari, Kota, Bandung, Selasa sore, 6 Desember 2016. Dalam aksinya, massa menolak adanya Kegiatan Kebangunan Rohani (KKR).