Ridwan Kamil Minta Maaf Atas Insiden Larangan Ibadah Natal

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.

VIVA.co.id – Sejumlah orang yang mengatasnamakan Pembela Ahlus Sunnah menolak kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani yang digelar di Gedung Sabuga, Jalan Taman Sari, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa sore, 6 Desember 2016. 

Kaesang Ingatkan Pemimpin Harus Wujudkan Toleransi Seperti Gibran

Menanggapi persoalan ini, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta maaf atas ketidaknyamanan ini, dan berharap koordinasi acara bisa dilakukan lebih baik di masa mendatang.

Dia menegaskan, bahwa kegiatan ibadah dijamin konstitusi, sehingga dia menyesalkan terjadinya upaya untuk membubarkan kegiatan ibadah Natal ini.

Ketua KPU Kota Bandung Dicopot Jelang Penetapan Paslon Pilkada

"Warga Bandung adalah warga yang cinta damai, toleran, dan hidup sehari-hari dalam landasan Pancasila. Menyesalkan terjadinya kendala dalam beribadah karena dinamika koordinasi," ucap Ridwan dalam siaran pers yang dia sebar melalui akun Twitter @ridwankamil, Rabu, 7 Desember 2016.

Ustaz Ini Sebut Kedatangan Paus Fransiskus Bikin Resah, Netizen: Tak Mewakili Islam

"Menyesalkan kehadiran dan intimidasi ormas keagamaan yang tidak pada tempatnya, dan tidak sesuai dengan peraturan dan semangat Bhinneka Tunggal Ika," lanjutnya.

Pria yang akrab disapa Emil ini pun menjelaskan, bangunan publik seperti gedung Sabuga boleh digunakan untuk aktivitas keagamaan, selama sifatnya insidentil.

Menurutnya kegiatan KKR ini merupakan acara tingkat provinsi, sehingga surat rekkomendasi kegiatan datang dari Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.

Sesuai koordinasi awal, panitia KKR sepakat kegiatan di Sabuga hanya berlangsung di siang hari, dan berhasil digelar pada pukul 13.00-16.00 WIB. Namun Emil menyesalkan terjadinya miskoordinasi antara panitia dan aparat keamanan, karena adanya keinginan pihak penyelenggara untuk mengadakan acara tambahan di malam hari, yang berbeda dengan surat kesepakatan.

"Pemkot Bandung bersama panitia KKR akan mengupayakan waktu dan tempat pengganti, agar umat Kristiani yang semalam terkendala bisa melaksanakan kegiatan ibadah Natal sebaik-baiknya," janji Emil.

6 komunitas lintas agama siap menyebarkan kurikulum perdamaian ke sekolah di Jaw

Intoleransi Meningkat, 6 Komunitas Lintas Iman Siap Sebar Kurikulum Perdamaian di Jawa dan Sumatera

Kurikulum perdamaian yang dikembangkan PeaceGen menggunakan pendekatan interaktif dan menyenangkan, termasuk modul berbasis experiential learning serta video interaktif.

img_title
VIVA.co.id
15 Oktober 2024